Wisata

Practical Parenting: Apresiasi Anak Bicara, Walau Cedal

Sabtu, 12 Februari 2022 05.01

Akhmad Saefudin SS ME

Suara Purwokerto
Pada tahap awal, perkembangan bahasa anak-anak adalah dengan cara meniru. Mendengar dan mencermati lingkungan terdekat, lebih-lebih anak seusia dirinya.

Anak-anak juga punya daya serap dan daya ingat masing-masing terhadap kosakata baru, kosakata asing sekalipun. Bahkan, dengan kosakata baru tersebut anak yang brilian mampu memproduksi kalimat-kalimat yang sama sekali belum pernah Anda ajarkan bunyi kalimat itu.

Oleh karena itu, ketika anak Anda berbicara atau bertanya dengan kalimat tertentu, maka Anda perlu merespon dengan baik, cermat, dan proporsional.

Jangan karena dia anak kecil, Anda tak merespon. Anak bertanya, Anda tak memberi jawaban. Anak memanggil, Anda tak acuh. Anak menangis, baru Anda bangkit; itupun karena Anda merasa terganggu.

Meskipun Anda sedang terlibat pembicaraan dengan tamu sekalipun, ketika anak Anda mendekat dan menyampaikan sesuatu, maka Anda perlu meresponnya secara bijak. Meskipun kosakata yang disampaikan kurang jelas karena masih cedal, tak ada alasan bagi Anda untuk menjadikan bahan tertawaan.

Perlu dicatat, anak yang cerdas itu punya kemampuan memproduksi kalimat dengan struktur dan tata bahasa yang baik. Sekilas, mungkin saja kalimat itu terdengar aneh atau strukturnya terkesan kaku. Lebih-lebih, ada kata yang tidak Anda pahami lantaran lidah mereka masih cedal dalam berucap.

Anak-anak cenderung melakukan imitasi teman seusia mereka. Maka, apabila Anda ingin mengajari mereka susuatu (menyanyi, bersholawat, atau belajar bahasa asing), maka carilah model dari kalangan anak-anak yang tak jauh terpaut perbedaan usianya.

Anda dapat mencari CD berisi lagu anak-anak yang dibawakan oleh anak-anak atau penyanyi cilik. Anda bisa mencari sholawat yang disenandungkan oleh anak-anak. Anda perlu mencari dialog bahasa asing yang dibawakan oleh anak-anak. Dan sebagainya.

Jika Anda tak menemukan CD lagu anak-anak yang cocok, ajari saja mereka lagu anak-anak. Kemudian, mintalah mereka bernyanyi sendiri dan Anda cukup mendampingi. Bersamaan dengan itu, rekamlah dengan handphone Anda. Dapat dipastikan, mereka akan menikmati serta antusias melihat rekaman lagu yang mereka bawakan sendiri.

Jika Anda tak kunjung pula menemukan CD lagu sholawat yang sesuai, ajari saja anak-anak lagu sholawat yang populer di lingkungan Anda. Mungkin sering terdengar sebagai pujian menjelang shalat di musala atau masjid terdekat.

Setelah mereka bisa senandungkan sholawat tersebut, rekamlah dengan telepon genggam Anda. Hasilnya tunjukkan kepada mereka, diiringi kalimat pujian: Wah, sholawatnya bagus sekali!

Jika sulit menemukan CD pelajaran praktis bahasa asing bagi anak-anak, buatlah rekaman sendiri. Caranya, mintalah mereka belajar berbaris bersama Anda. Lalu bersama-sama Anda bimbing untuk berhitung dan aba-aba dalam Bahasa Inggris, misalnya: one, two, three, four; right, left, right, left. Demikian seterusnya.

Bisa pula Anda tambahkan hitungan sampai sepuluh, sampai dua puluh, lima puluh atau bahkan seratus. Jika Anda ragu pelafalan yang benar, bukalah Google Translate. Tuliskan kata-kata dimaksud dalam kolom Bahasa Inggris dengan terjemah Bahasa Indonesia, lalu tekan tombol lambang suara. Seketika akan terdengar pelafalan (Bahasa Inggris) yang standar.

Bicara cedal pada anak-anak, jangan Anda anggap sebagai kekurangan. Jika sedikit saja Anda nikmati, maka ke-cedal-an merupakan keindahan tersendiri. Jika masih cedal dalam bahasa ibu (native language), cobalah sesekali untuk belajar ucap dalam bahasa asing (foreign language). Cedal dalam Bahasa Indonesia, boleh jadi kesempurnaan dalam Bahasa Inggris. Nah!

Penulis: Akhmad Saefudin SS ME

Editor: Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX