Wisata

Practical Parenting: Ketika Anak Susah Makan

Rabu, 9 Februari 2022 19.58

Akhmad Saefudin SS ME

Suara Purwokerto
Sesekali ada keluhan sementara orang tua bahwa anak balitanya susah makan. Disuapin maunya lari, tak mau buka mulut, dan lain sebagainya. Terkait hal ini, ada beragam alasan. Orang tua mestilah cerdas menemukan penyebab sekaligus mencari solusinya.

Makan di (dalam) rumah mungkin saja akan terasa motonon bagi anak-anak. Sesekali anak perlu di ajak makan di luar, semisal di teras atau halaman rumput dengan gelaran tikar secara lesehan. Makan di jalan sembari Anda menarik sepeda si kecil kurang dianjurkan. Atau, sesekali Anda bisa agendakan makan di luar beneran: warung atau rumah makan yang tersedia fasilitas bermain bagi anak-anak.

Makan sembari menonton televisi kurang dianjurkan. Hal ini membuat anak tidak konsentrasi. Jangan pula Anda dibiasakan makan di depan televisi, dengan alasan sepele: yang penting anak mau diam.

Makan bersama keluarga sangat direkomendasi. Ketika anak sudah mampu memegang sendok dan gelas sendiri, biarkan mereka belajar untuk makan dan minum sendiri. Jangan karena alasan meja atau lantai tidak kotor, Anda selalu menyuapi mereka sehingga anak kurang belajar mandiri.

Manakala anak enggan makan, Anda bisa lakukan beberapa tips sederhana. Ambillah nasi panas, taruh ke dalam piring, lalu lumatkan dengan sendok; bentuklah menjadi beberapa bulatan kecil seperti bakso. Pasti anak Anda penasaran tertarik melihatnya dan antusias menikmatinya.

Di saat yang lain, biarkan anak mencicipi kecap dengan sendok. Arahkan untuk bergantian mengambil nasi dengan sendok yang dipegangnya. 

Kalaulah ia minum sesendok kecap, kemudian makan sesendok nasi, lalu kembali minum kecap dan seterusnya secara bergantian, tidak pula menjadi masalah. Anak-anak sekali waktu perlu diberi kesempatan untuk menikmati sensasi rasa manis dan asinnya kecap, yang selama ini Anda simpan di meja dapur.

Di hari lain, Anda bisa menyajikan nasi dan telur dadar plus keju, atau menu lain kesukaannya. Kalau bukan nasi, semangkuk kecil sup ayam dan beberapa potongan kentang pun cukup untuk menu makan sore. Bagi tumbuh kembang anak, makan tidak harus porsi nasi seperti orang dewasa.

Selama anak Anda tidak dalam kondisi sakit dan tetiba enggan makan, Insya Allah semuanya akan baik-baik saja. Adapun tugas Anda sebagai orang tua adalah: mencari temukan solusi!

Jika tersua hal di luar kompetensi Anda, anak terlihat sakit misalnya, adalah bijak untuk berkonsultasi dengan dokter. Jangan pula Anda panik, bisa saja hasil diagnosa dokter menunjukkan anak Anda ternyata hanyalah cacingan. Kalau itu sudah bisa Anda prediksi, sebetulnya lima biji petai diblender dan dibuas jus bisa menjadi alternatif solusi. Nah!

Penulis: Akhmad Saefudin SS ME

Editor: Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX