Wisata

Tabet Mbah Kutaluhur ,Desa Kutaliman

Jumat, 21 Juni 2019 15.17



Makam Empu Keris Sepuh Mpu Parmadi

Tabet Mbah Kutaluhur terletak di grumbul Babakan Wetan Gunung Rt 02/Rw.07 Desa Kutaliman Kecamatan Kedungbanteng Banyumas..sangat menarik untuk dikunjungi sore ini 

Makam seluas 70 m2 dikanan kirinya berjajar pohon Angsana Keling yang dieprkirakaan mencapai 300 th, berdasarkan hasil penelitian Dinas Kehutanan dan Perkebunan pada jaman dulu berdasarkan bentuk kuli, kambium dan kayu.

Ketinggian Pohon Angsana Keling 25 m dengan diameter kurang lebih 2 meter dengan bulat 3-4 m berdiri kokoh menjadi peneduh  Tabet Mbah Kutaliman Luhur dan para peziarah yang datang dari berbagai daerah,

Kebanyakan para peziarah bersal dari daerah Bandung, Surabaya, Solo,Yogyakarta,dan beberapa kota lainnya, Tujuan ziarah bermacam macam akan tetapi yang lebih banyak adalah para Mpu ,baik Mpu Sepuh maupun Mpu Muda.

Tabet ini menurut keterengan pak Sunarjo (74th) merupakan makam seorang Empu Keris pada jaman dahulu kala yang bernama Mpu Parmadi yang sangat masyhur dan dikenal di P Jawa sebagai empu pinilih yang menghasilkan keris-kerih berkualitas dengan teknik pejetan.

Mpu Pramadi  dikenal sangat piawi dalam membuat keris ,dengan menggunakan anggota tubuhnnya,yaitu tangan,ketiak ,paha, dan beberapa anggota tubuh lainnya.begitu menurut Mbah Sunarjo dan pak Slokhan yang ditemui penulis sore hari ini.

Sementara menurut Pak Dakim ,warga Babakan Wetan Gunung yang rumahnya berjarak 10 m dari Tabet Mbah Kutaliman Luhur, mengatakan bahwa Mpu Parmadi adalah sosok pendatang yang berasal dari daerah wetan,kemungkinan Jogyakarta,Solo atau Jawa Timur.

Mpu Pramadi datang di Kutaluhur  saat perbukitan itu masih berbentuk hutan belantara dan belum ada penghuninya, Kedatangan ke Kutaliman dalam perjalanan spiritual untuk mememantapkan pakerisan agar memperoleh kedigdayaan dan linuwih dalam pembuatan keris.

Empu Sepuh inilah yang dititipi Gajah tunggangnya Raden Parto Kusumo atau Syekh Akhmad Muhammad saat belajar agama Islam pada Pesantren Eyang Kepadangan yang tempatnya di sebuah tempat yang kini dikenal dengan Makam Ndalem Santri.

Karangnangka 14 Juni 2019

Penulis: Kang Mul

Editor: Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX