Dejarumi Tampilkan Koleksi Terbaru di Acara "Healing Through Ecoprint 2"

Suara Purwokerto - Jenama lokal Dejarumi turut meramaikan acara “Healing Through Ecoprint 2” yang digelar di Desa Wisata Serang, Purbalingga (17/5). Acara ini diselenggarakan oleh Galeri Yu Paijem bekerja sama dengan Dekranasda serta Dinporapar Purbalingga, dan diikuti oleh pelaku ecoprint dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara, seperti Kamboja dan Selandia Baru.

Pada kesempatan itu, Dejarumi memperkenalkan koleksi terbarunya bertajuk “Whisper of The Timberline”, yang menampilkan lima tampilan menswear terinspirasi dari kehidupan para penebang kayu di pinggir hutan. Koleksi ini mencakup jaket bomber dari kain ecoprint bercampur batik, outer kimono dari pewarna alam indigo, vest denim campuran shibori, dan celana cargo berbahan denim Ecoprint dan batik.

Ari Nugroho, desainer di balik jenama Dejarumi, menjelaskan bahwa koleksinya memadukan unsur kain pewarna alami, seperti Ecoprint dan pewarna indigo, untuk menciptakan tampilan urban yang terinspirasi dari budaya dan alam Indonesia. “Kami ingin menunjukkan bahwa busana pria juga bisa tampil ekspresif dengan sentuhan alam yang kuat tetapi tetap modern,” ujarnya.

Salah satu ecoprinter dari Selandia Baru, Briget Kenaan, mengungkapkan kekagumannya terhadap desain Dejarumi. “Kombinasi Ecoprint, batik, lurik, dan denim sangat memukau. Ini merupakan perwujudan pakaian urban masa kini dengan sentuhan khas Indonesia,” katanya.

Nurhadiyati, pemilik Galeri Yu Paijem yang juga bertindak sebagai ketua panitia, menambahkan bahwa antusiasme peserta tahun ini sangat tinggi. “Kami menampilkan 30 karya dari sekitar 10 desainer yang semuanya mengangkat tema Ecoprint,” jelasnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi wisata bagi Desa Wisata Serang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.

Fashion show dalam acara tersebut juga melibatkan para pemenang Duta Wisata Purbalingga 2025 yang memperagakan koleksi dari berbagai desainer. Kegiatan ini memberikan ruang untuk ekspresi kreatif serta kolaborasi lintas budaya dan negara melalui kekayaan wastra nusantara yang berkelanjutan.

Koleksi "Whispers of the Timberline" menggambarkan siluet yang longgar, memberikan kebebasan bergerak, dan merekahkan perjalanan hidup penebang kayu yang tak hanya tangguh dan sederhana tetapi juga menyatu erat dengan alam di sekitarnya. Warna alam Indigo melambangkan kedalaman dan ketenangan hutan, sedangkan batik cokelat tanah memberi nuansa bumi yang solid.

Melalui koleksi ini, Dejarumi mengajak kita mengenali kembali suara alam untuk hidup harmonis dengan bumi, seperti para penjaga rimba yang sejati.