Bupati Sadewo Dampingi Dua Menteri dalam Pelepasan Ekspor Gula Kelapa BUMDes Kabul Ciptaku Banyumas ke Hungaria

Suara Purwokerto - Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mendampingi Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Yandri Susanto, dalam acara Pelepasan Ekspor Gula Kelapa oleh BUMDesa Kabul Ciptaku, Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Kegiatan berlangsung di Lapangan Desa Langgongsari pada Kamis (01/05/2025), menunjukkan keberhasilan desa dalam menembus pasar ekspor global. Dalam sambutannya, Bupati Sadewo menyampaikan bahwa Banyumas memiliki potensi besar di berbagai sektor, termasuk pertanian, dengan gula kelapa sebagai salah satu komoditas unggulan. "Sepanjang tahun 2024, Banyumas berhasil mengekspor 5.342,10 ton gula kelapa ke negara-negara seperti Amerika dan Eropa. Hari ini, BUMDesa Kabul Ciptaku melanjutkan pencapaian tersebut dengan mengekspor 18,5 ton gula kelapa ke Hungaria," ujarnya. Sadewo menekankan bahwa ekspor ini merupakan simbol kolaborasi antara masyarakat desa, pemerintah,dan dunia usaha untuk membangun ekonomi desa yang mandiri dan berdaya saing global. Ia berharap akan ada lebih banyak desa yang terlibat dalam ekspor dan menegaskan pentingnya dukungan dalam bentuk laboratorium pengujian serta penyediaan bibit kelapa genjah untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan produksi gula kelapa, serta jaminan keselamatan kerja dengan program asuransi tenaga kerja dari Pemkab Banyumas. Menteri Perdagangan Budi Santoso menuturkan bahwa ekspor ini bernilai sekitar 30.000 dolar AS dan bagian dari target nasional untuk meningkatkan ekspor hingga 7,1 persen tahun ini. "Kami memiliki tiga program utama: pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan UMKM desa ekspor. Kami mendorong BUMDesa Kabul untuk ikut dalam Trade Expo Indonesia bulan Oktober agar dapat menjalin koneksi dengan pembeli internasional," ungkap Budi. Sementara itu, Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Yandri Susanto menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama kementeriannya dengan Kemendag untuk mewujudkan visi "Bangun Desa, Bangun Indonesia." Ia tegas menyampaikan bahwa ekspor dari desa merupakan bagian dari 12 aksi dalam Membangun Desa yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat desa dan memberantas kemiskinan secara berkelanjutan. "Dengan kolaborasi berbagai pihak, bisa wujudkan desa ekspor yang kuat. Membangun desa berarti membangun Indonesia dari akar terdalami," ungkap Yandri. Kegiatan ini menegaskan peran desa bukan hanya sebagai objek pembangunan, melainkan subjek utama dalam perekonomian nasional, dengan Banyumas siap menjadi pelopor dalam memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis desa di tingkat global.