Suara Purwokerto - Sekolah Dasar Qaryah Thayyibah Purwokerto (SD QITA) menggelar Special Day dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada Sabtu (26/10). Kegiatan berupa Drama Teatrikal yang ditampilkan di Taman Mas Kemambang Purwokerto.
Drama Teatrikal ini diperankan oleh seluruh murid dari kelas I hingga kelas VI berkolaborasi dengan para guru. Menurut Syaifuddin, Kepala SD QITA, tujuan kegiatan ini agar anak-anak mendapat pembelajaran bermakna melalui pengalaman langsung,
"Kami harapkan kegiatan hari ini bisa meningkatkan jiwa nasionalisme anak-anak. Mereka belajar sejarah melalui praktik langsung dengan cara bermain peran. Mereka dapat mengenal tokoh-tokoh pemuda hebat pada masa itu dan merasakan gelora semangatnya. Kalau sekedar membaca dan menonton saja, peserta didik cenderung merasa bosan," katanya.
Para guru dan murid berperan menjadi organisasi pemuda seperti Perhimpunan Pelajar Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Pemoeda Indonesia, Jong Java, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, Jong Sumateranen Bond, Jong Bataks, Pemuda Kaoem Betawi, Sekar Roekoen, perwakilan partai politik, hingga tokoh dari Hindia Belanda. Beberapa peserta juga memerankan tokoh penting seperti Soegondo Djojopoespito selalu ketua panitia, M. Yamin dan WR. Supratman.
Kegiatan dimulai dengan berdoa bersama dan pengarahan. Drama dimulai dari adegan para panitia Kongres Pemoeda II memutuskan waktu dan tanggal kegiatan. Kemudian mereka menyebarkan undangan untuk para pemuda di seluruh Indonesia agar hadir pada 27-28 Oktober di Jakarta (Batavia). Berlangsungngya kongres diwarnai oleh aksi tokoh perempuan, Siti Sundari yang menekankan peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan. Ketegangan juga dialami saat perwakilan Hindia Belanda menentang tentang ide kemerdekaan. Adegan kongres diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza yang dipandu oleh WR. Supratman dengan biola dan pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh M.Yamin.