Lingkar Purwokerto

Hadapi Ancaman Kekeringan , Unsoed dan Korem Wijayakusuma Tanam Padi Protani

Selasa, 25 Juni 2024 19.53

Suara Purwokerto - Perubahan iklim global dan dinamika atmosfer di bulan Juni 2024 hingga tiga bulan ke depan, berdasarkan prakirakan BMKG, wilayah Indonesia umumnya akan mengalami curah hujan kategori rendah hingga menengah. Ini akan berdampak terhadap daya dukung lahan pertanian untuk produksi pangan, khususnya padi. Langkah antisipasi dilakukan berbagai pihak dengan mengoptimalkan percepatan tanam di akhir musim hujan, pemanfaatan inovasi teknologi pendukung irigasi seperti penyediaan pompa air, serta pemilihan varietas unggul yang toleran kekeringan. 

“Penggunaan varietas unggul padi toleran kekeringan menjadi salah satu peluang tetap dapat dipertahankannya produksi padi di musim yang mengalami curah hujan rendah hingga menengah,” ungkap Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr. Dyah Susanti,SP.,MP, dalam serah terima benih bersertifikat Inpago Unsoed Protani di Markas Korem 071/Wijayakusuma, Senin (24/6).

Varietas Protani ini merupakan hasil kerja tim pemulia padi Unsoed, yang dipimpin oleh Prof.Ir.Totok Agung Dwi Haryanto,MP.,Ph.D, dengan anggota Dr. Agus Riyanto,SP.,MSi. dan Dr. Dyah Susanti,SP.,MP.
Menurut Dyah, Unsoed dan Komando Rayon Militer/Korem 071/Wijayakusuma memantapkan sinergitas dalam membangun dan menjaga ketahanan pangan yang telah terjalin sejak tahun 2022. “Unsoed telah menyerahkan 525 benih padi Protani kepada pihak Korem, melalui Komandan Korem Wijayakusuma Kolonel Inf. Jamaludin, SIP,” jelas dia.

Benih varietas unggul Inpago Unsoed Protani yang toleran kekeringan, berdaya hasil tinggi dan berkandungan protein tinggi ini selanjutnya akan didistribusikan ke sembilan Komando Distrik Militer/Kodim di wilayah teritorial Korem 071/Wijayakusuma, yaitu Kodim Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan Batang. 

“Selanjutnya penanaman di sembilan distrik militer ini akan dikawal bersama antara akademisi dalam hal ini tim peneliti Unsoed, Korem Wijayakusuma, serta dinas terkait di masing-masing pemerintah kabupaten,” lanjut dosen yang juga tenaga ahli PT Matari Agro Indonesia ini.

Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed Prof.Ir. Totok Agung Dwi Haryanto,MP.,PhD. dalam serah terima benih menyampaikan bahwa varietas Protani memiliki keunggulan, di antaranya dapat ditanam di lahan kering maupun di sawah yang terbatas airnya. “Varietas ini juga mempunyai daya hasil dan kandungan protein pada beras yang lebih tinggi, yaitu 9 – 13% dari varietas lainnya yang hanya sekitar 7%, sehingga diharapkan tidak hanya memberikan suplai karbohidrat dan mengenyangkan, juga memberikan suplai gizi penting lainnya, yaitu protein,” jelas dia.

Prof.Totok menambahkan, Protani juga memiliki daya hasil tinggi, karena mencapai lebih dari 9 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektare, tanaman pendek, tahan rebah, tahan terhadap penyakit blas ras 101, serta agak tahan terhadap blas ras 041, 023, dan 073. “Selain berkandungan protein tinggi, nasi Protani bertekstur pulen dan berkandungan zat gizi penting lainnya berupa Zink (Zn) sebesar 27ppm.”
Inpago Unsoed Protani dilepas sebagai varietas unggul padi nasional melalui SK.Menteri Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2020. “Profil tanaman Protani yang pendek atau sekitar 96 centimeter menyebabkannya tidak berisiko rebah. Hal ini memperbaiki karakter padi gogo pada umumnya yang memiliki postur yang tinggi, sehingga beresiko rebah jika terjadi hujan angin pada fase pengisian biji,” tambah Dyah.

Penulis: Eds

Editor: Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX