Suara Purwokerto - <!--StartFragment-->
Kepala Dinas Kesehatan Banyumas dr Widyana Grehastuti bersama
timnya mengadakan pemaparan di depan PJ Bupati Hanung (7/1). Pada kesempatan
tersebut Widyana memaparkan permasalah angka kematian ibu dan bayi di Banyumas
yang tergolong masih tinggi dengan peringkat 4 pada angka kematian ibu dan
peringkat 3 pada kematian bayi.
"Pada tahun 2023 di Banyumas terdapat 22.677 jumlah ibu
hamil dengan hamil resti (resiko tinggi) sebanyak 6.213 atau 27.39% dengan 19
kasus untuk kematian ibu," jelasnya
Ia menuturkan tingginya angka ibu hamil dengan resiko tinggi
disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari preeaklampsia, kurang energi kalori,
anemia hingga kehamilan dengan usia lebih dari 35 tahun
"Sementara pada 19 kasus kematian yang terjadi paling
banyak disebabkan oleh penyakit bawaan seperti tumor otak, hepar kronis dll
sebanyak 6 kasus, disusul dengan pendaharan dan pre-aklampia masing-masing 5
kasus, serta jantung, TBC dan emboli air ketuban masing-masing 1 kasus,"
tuturnya
Namun demikian dari 19 kasus, 17 kasus termasuk dapat
dicegah dan 2 kasus masuk dalam kategori tidak hingga ia yakin kasus kematian
ibu di Banyumas dapat diturunkan pada tahun 2024
Sementara untuk angka kematian bayi dr Widyana menuturkan
terdapat 256 kasus dengan faktor penyebab tertinggi yakni bayi dengan berat
badan lahir rendah sebanyak 98 kasus
"Oleh karena itu lotus monitoring kami kedepan mengenai
berat badan bayi kecil," ujarnya
Pj Bupati Hanung dalam arahannya mengaku prihatin dengan
kondisi yang cukup tinggi untuk angka kematian ibu dan bayi di Banyumas. Ia
merasa harus ada langkah cepat yang dilakukan untuk menurunkan kasus tersebut
"Strategi harus dilakukan. Dan saya ingin di tahun 2024
kasus dapat berkurang sesuai target," ujarnya
Ia menyarankan untuk dibentuk tim penurunan angka kematian
ibu dan bayi dan dilakukan evaluasi tiap minggunya yang akan ia kawal langsung
"2024 rumuskan strategi, identifikasi masalah, rumuskan
program dan siapkan timeline. Lalu jangan lupa untuk siapkan target yang harus
diturunkan," ucapnya
<!--EndFragment-->