Kendalikan Belanja BBM, Satpol PP Kabupaten Banyumas Terapkan Sistem Kupon

Suara Purwokerto - Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas penggunaan anggaran belanja terutama belanja Bahan Bakar Minyak (BBM) Satpol PP Kabupaten Banyumas menerapkan inovasi Sistem Kupon BBM. Sistem ini menggantikan pola lama pengisian BBM yang melibatkan banyak kas tunai, sehingga apabila tidak tersedia Kas, mengalami kesulitan.

Kasubbag Keuangan Satpol PP Kabupaten Banyumas, Atmarananda Wijaya, SE, M.Si mengatakan dengan mekanisme kupon ini pembayarannya secara non tunai, sehingga setiap transaksi tercatat, terkontrol, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia menambahkan aksi perubahan penerapan Sistem Kupon BBM merupakan upaya inovatif agar anggaran BBM digunakan lebih transparan, efisien, dan sesuai kebutuhan lapangan

“Melalui penerapan sistem kupon, mobilitas tinggi Satpol PP dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban umum tetap dapat didukung secara optimal, sekaligus memperkuat Sistem Pengendalian Internal (SPI) agar anggaran BBM digunakan lebih transparan, efisien, dan sesuai kebutuhan lapangan,” katanya

Sebagai uji coba, Satpol PP Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 44.431.07 Tanjung. Namun kedepan jika berhasil, akan memperluas kerjasama dengan SPBU lainya.

Inovasi ini telah diluncurkan oleh Sekda Kabupaten Banyumas Dr. Agus Nur Hadie, S.Sos, M.Si bersamaan dengan 26 inovasi peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Kabupaten Banyumas Tahun 2025, yang bekerja sama dengan BPSDMD Provinsi Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Banyumas Agus menegaskan bahwa inovasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan dan keharusan. Menurutnya tanpa inovasi, birokrasi akan tertinggal dan kesulitan mengikuti perkembangan zaman.

“Inovasi tidak harus selalu berbentuk teknologi canggih, melainkan dapat lahir dari cara berpikir baru, keberanian mengubah kebiasaan lama yang tidak efektif, serta langkah sederhana yang membawa manfaat besar bagi masyarakat. Hal terpenting, lanjutnya, inovasi harus berangkat dari masalah nyata di lapangandan memberikan solusi aplikatif,” katanya

Ia juga berharap inovasi yang diluncurkan, tidak hanya berhenti sebagai konsep atau laporan, tetapi benar-benar diterapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat alur kerja birokrasi, serta menciptakan efisiensi yang lebih besar.