Suara Purwokerto - Hujan yang terjadi sepanjang hari Rabu malam 09 pebruari 2022 yang mengguyur wilayah hulu Sungai Serayu dan Klawing berdampak pada hilir. Atas instruksi dari Balai Pusda Taru Serayu Citanduy sejak pagi dini hari petugas Bendung gerak serayu dibawah komando Sugeng selaku kepala UPT Bendung sudah siaga sejak jam 3 pagi dengan mempersiapkan membuka ke delapan pintu radial bendung.
Tolok ukur Ka balai Pusda Taru Serayu Citanduy Sukamta adalah peningkatan elevasi debit air di bendung Slinga Sungai Klawing Purbalingga serta laporan kenaikan debit bendungan Sudirman Mrica Banjarnegara.
Estimasi perhitungan Banjir akan masuk wilayah Bendung Gerak serayu maksimal antara jam 4 sampai dengan jam 5 dini hari.
Sugeng mengambil tindakan denga membuka ke delapan pintu radial bendung dilakukan secara maksimal karena debit volume air sangat besar mencapai 1.600 m3 per detik.
Eddy Wahono pengamat sungai & lingkungan juga Ketua Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu, sejak jam 5 pagi sudah berkoordinasi dengan UPT Bendung Gerak Serayu, disebabkan peningkatan elevasi di pos Pantau Banyumas sudah mencapai kenaikan signifikan hingga 17.59 meter dari permukaan laut. Naik sebesar 3 meter dari muka air rata rata normal.
Dampak yang terpantau adalah banjir setinggi 3 meter menggenangi dermaga wisata desa Papringan Banyumas.
Eddy menambahkan banjir dari tahun ketahun cenderung mengalami kenaikan disebabkan karena rusaknya daerah resapan air di hulu Serayu dan Sungai Klawing yang utama mendukung suplesi tertinggi sungai serayu
Kesadaran masyarakat yang kurang memperhatikan dalam melakukan alih fungsi lahan, membuang sampah di sungai serta menggunakan sempadan untuk didirikan bangunan.
Kondisi dermaga wisata Desa Tambaknegara Rawalo juga sangat menghawatirkan karena arus sangat deras dan terjadi turbulensi air didermaga yang sangat membahayakan perahu wisata yang berlabuh didermaga.
Sangat diharapkan untuk dibuatkan Shelter pengamanan aset perahu milik masyarakat dari pengaruh arus deras.
"Pada jam 13.00 hari Kamis tgl 10 pebruari 2022 kondisi telah kembali berangsur normal dengan limpas bendung sebesar 861,37 m3/detik," pungkasnya