Selasa, 11 Mei 2021 pukul 09.42
Suara Purwokerto - Malam Ramadhan ke 29 menjadi moment penting bagi jamaah sebuah mushola yang berlokasi di RT 05/RW 07 Kedungwuluh. Malam itu mereka kedatangan tamu yang sudah 20 tahun tak kunjung hadir di mushola yang dibangun oleh tokoh-tokoh simpatisan Muhammadiyah.
" Saya menyebutnya mushola jago karena jalan menuju ke mushola itu dulu lewat sebuah toko yaitu toko jago"ungkap ustadz Hisbul Muflihin, ustadz yang malam tadi (10/5) hadir mengisi ceramah menjelang tarawih. Beberapa jamaah terlihat menyalami ustadz yang juga aktif di gerakan pramuka. Mereka telah mengenal Hisbul yang juga ketua takmir Masjid Agung Baitussalam. Dalam ceramahnya Hisbul Muflihin mengajak jamaah untuk terus mempertahankan semangat beribadah memakmurkan mushola. Mushola yang telah berdiri sejak tahun 80an ini diharapkan menjadi pusat kegiatan umat islam yang baik mengingat tempat yang strategis di tengah wilayah 4 RT di RW 07 Kedungwuluh. Lebih lanjut Hisbul berharap di bulan ramadhan tahun ini yang tinggal selangkah dipergunakan untuk memperbaiki puasa sebelumnya, memperbanyak permohonan ampun, berdzikir dan membaca Al Quran.
Mushola Al Ikhlas berdiri sebagai ganti dari mushola sebelumnya yaitu Mushola Al Ikhlas yang didirikan oleh tokoh-tokoh simpatisan Muhammadiyah seperti almarhum Sodikun, Harjowikromo, , Tohir dan Matori. Mushola Miftahul janah yg berbentuk surau bambu merupakan pinjaman dan berdiri di tanah milik Harjowikromo. Namun kemudian surau itu diambil kembali sehingga masyarakat tidak punya tempat ibadah. Hingga seorang carik di Kedungwringin memberikan wakaf tanah pada tahun 70an dan dibangun mushola, diprakarsai oleh Matori dan tokoh muda Mukson. Jadilah mushola Al Ikhlas berdiri dan diresmikan oleh Lurah Suyatno, lurah Kedungwuluh saat itu.
' Saya masih ingat bagaimana nuansa beragama di lingkungan mushola miftahul jannah saat itu. Kakek saya Harjowikromo terus membangun kesadaran masyarakat untuk beribadah. Dengan tenaga pengajar anak- muda dari Bumiayu, Purbalingga dan daerah lain pengajian tak pernah henti. Mereka anak-anak kost yang punya ilmu Al Quran membaur dengan anak-anak muda sekitar mushola. Saya banyak mendapat ilmu dari mereka" ungkap Andy Ismer ketua amaliyah ramadhan yang menjadi saksi bagaimana para tokoh berjuang. Ketika waktu berganti, Andy sangat berharap ukhuwah islamiyah terus terbangun di wilayah ini.
" Mushola harus kembali jadi ladang ilmu seperti saat saya kecil. Masyarakat harus terus disadarkan dan harus ada sentuhan para mubaligh " ungkap Andy. Pihaknya kembali berkoordinasi dengan para ustadz untuk meluangkan waktu silaturahmi ke mushola Al Ikhlas.
Penulis: Afida
Editor: Sudiarta
Suara Purwokerto adalah portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini tentang berbagai topik penting di kawasan Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap. Dapatkan berita terbaru mengenai peristiwa lokal, ekonomi, politik, budaya, hiburan, dan wisata. Kami memberikan informasi yang relevan dan up-to-date setiap harinya, mulai dari berita nasional hingga cerita-cerita inspiratif yang hadir dari masyarakat sekitar.
Sebagai portal berita yang fokus pada perkembangan daerah, kami menghadirkan berita Purwokerto yang mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari wisata yang mempesona di Jawa Tengah, kebijakan pemerintah yang berdampak langsung pada kehidupan warga, hingga berita-berita hiburan yang menghibur. Suara Purwokerto berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya bagi pembaca di seluruh Indonesia.
Selain menyajikan berita-berita lokal, Suara Purwokerto juga menjadi tempat bagi kolom opini, artikel budaya, serta liputan mendalam tentang kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Dengan berita hari ini yang selalu up-to-date, kami memastikan pembaca selalu mendapatkan informasi yang berguna dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari mereka. Ikuti terus perkembangan terbaru dan jadilah bagian dari komunitas pembaca setia kami di Suara Purwokerto.
Copyright ©2025 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.25.1-uTtu_2tm_I2DNuZkOg4yG