Profil

Beratnya Syukur, Mudahnya Berkeluh

Senin, 12 Oktober 2020 22.39 WIB

Hj Umnia Labibah, S.Th.I, M.Si

Suara Purwokerto - Bersyukur mudah diucapkan tetapi sulit dalam implementasi. Karena hakikat syukur seharusnya tidak berhenti di lisan dalam bentuk kalimat thoyibah "Alhamdulillah". Lebih dari itu mewujud dalam pikiran dan sikap penerimaan atas semua pemberian sang maha kuasa. Jiwa yang syukur akan senantiasa berserah dalam kerendahan hati pada kuasa -Nya.
Tetapi manusia makhluk yang unik, yang karenanyalah manusia dibebani "taklif". Keunikan manusia diantaranya Allah telah membekali akal, ruh dan qalb yang menjadikan malaikat, makhluk setengah dewa, mengakui dan takjub dengan keunggulan manusia. 
Hanya saja bersyukur sekali lagi bukan perkara mudah bagi manusia. Manusia justru lebih sering menghitung kesulitan yang diterima dibanding kebaikan yang dinikmati. 
Panen buah-buahan dari mangga, pisang, nangka hingga pepaya, masak aneka sayuran seperti terong, pare, kacang panjang, timun dari kebun sendiri, menikmati hasil ladang bahan pokok dari beras, kedelai, singkong, kacang ijo tanpa bersusah payah, semua serasa tak berarti dihadapkan satu kesulitan yang diberikan Tuhan. 
Kemudahan itu tak serta merta menumbuhkan rasa syukur, hingga suatu kesulitan datang dan orang-orang baik mengingatkan, begitu banyak kemudahan yang diterima, tuhan menyisipkan satu kesulitan, itu adalah peringatan untuk bersyukur. Dengan bersyukur hidup menjadi ikhlas, hati yang ikhlas akan membawa jiwa yang damai dan riang. Hati yang riang akan membuat langkah ringan menjalani kehidupan yang ada di depan mata. Dari sinilah, keluh mensublimasi menjadi syukur. Sebuah latihan, sebuah catatan.
Begitulah manusia, lebih suka mengeluh dari pada bersyukur. Lebih sering berkesah dari pada berterima kasih. Rupanya watak ini watak bawaan lain manusia, hingga al-Qur'an pun mengingatkan dalam Q.S.al-Ma'arij : 19, "sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir".
Mengingat sifat manusia yang pelupa, al insanu mahalu nisyan wal khata', manusia tempatnya lupa dan salah, maka berkali-kali al-Qur'an mengingatkan manusia untuk bersyukur dan meminimalisir watak berkeluh. Saking pentingnya syukur, maka orang yang bersyukur dinilai sebagai sebenar-benar penyembahan (QS.al-Baqarah : 172). Dan nabi menuntun kita senantiasa berdoa memohon pertolongan dalam bersyukur : "Allohumma a'inna 'ala dzikrika wa husni 'ibadatik" (HR.Abu Hurairah).
Bersyukur pada dasarnya adalah bagian dari riyadoh jiwa yang tidak pernah ada habisnya harus diupayakan dan diperjuangkan. Ibarat tangga mendaki puncak, syukur masih ada di tangga bawah bersama taubat dan sabar, hingga puncaknya mencapai maqam mahabbah dan makrifah.
Sebuah tangga puncak tentu harus ditempuh, seberat apapun. Dan mendaki puncak butuh kelihaian yang di dapat dari riyadoh dan mujahadah yang kontinu, sehingga tangga tersebut muttasil dan wusul, nyambung dan nyampe. Seberapa banyak kita bersyukur atau lebih seringkah kita berkeluh? Mari melihat ke dalam diri. (Hj Umnia Labibah, S.Th.I, M.Si)

Penulis: Hj Umnia Labibah, S.Th.I, M.Si

Editor: Parsito Tommy

Berita Terkait

Suara Purwokerto adalah portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini tentang berbagai topik penting di kawasan Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap. Dapatkan berita terbaru mengenai peristiwa lokal, ekonomi, politik, budaya, hiburan, dan wisata. Kami memberikan informasi yang relevan dan up-to-date setiap harinya, mulai dari berita nasional hingga cerita-cerita inspiratif yang hadir dari masyarakat sekitar.

Sebagai portal berita yang fokus pada perkembangan daerah, kami menghadirkan berita Purwokerto yang mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari wisata yang mempesona di Jawa Tengah, kebijakan pemerintah yang berdampak langsung pada kehidupan warga, hingga berita-berita hiburan yang menghibur. Suara Purwokerto berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya bagi pembaca di seluruh Indonesia.

Selain menyajikan berita-berita lokal, Suara Purwokerto juga menjadi tempat bagi kolom opini, artikel budaya, serta liputan mendalam tentang kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Dengan berita hari ini yang selalu up-to-date, kami memastikan pembaca selalu mendapatkan informasi yang berguna dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari mereka. Ikuti terus perkembangan terbaru dan jadilah bagian dari komunitas pembaca setia kami di Suara Purwokerto.

Copyright ©2025 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.26.2-thzlkiwVfXIkJtKGqdSGS