Profil

Sosok Inspiratif Nanto Tukang Cukur Online asal Dawuhan Wetan.

Senin, 5 Agustus 2019 19.30

Suara Purwokerto - Jaman online semua jadi online. Untuk urusan administrasi.perdagangan,keuangan.perbangkan, pendidikan dan lain lainnya semua dapat dilakukan  Jarak menjadi  semakin dekat menghubungkan antara satu dengan pihak lainnya

Tukang cukur juga tak kalah gesitnya mengikuti perkembangan kemajuan teknologi komunikasi handphone .smartphone agar lebih dekat dan diakses lebih cepat menghubungkan pelanggannya. 

Pak Nanto (70 th) diusia senjanya tetap istiqomah menjalani profesi yang telah dijalani hampir 40 tahun sejak masih muda.dengan segala suka dan dukanya menghadapi pelanggan setianya yang membutuhkan jasanya.

Lelaki asal Grumbul Munjul Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Kedungbanteng  itu  merasakan perubahan alat cukur yang sangat sederhana alat cukur  manual pada jaman dahulu berbekal gunting,sisir .unduk.pisau sampai jaman sekarang ini dengan menggunakan alat cukur dari listrik.Pak Nanto juga sangat rajin mengikuti perkembangan mode rambut dari waktu ke waktu yang begitu cepat sekali perubahannya. 

Setiap hari Pak Nanto berkeliling dikampung halaman dan tetangga desa untuk menemui pelanggan setiamya yang telah mengirim sms atau menelpunnya terlebih dahulu.

Kakek delapan cucu itu mendatangi pelanggannya dengan berjalan kaki menyusuri jalan desa. jalan kampung dan jalan setapak yang sudah dijalani puluhan tahun untuk mengisi umurnya yang mulai senja. 

Ongkos cukur nya seiklasnya tak memasang tarif terserah mau diberi berapapun ia terima .Baginya rejeki sudah diatur oleh Sang Maha Pencipta .Apalagi kondisi seseorang di kampung  berbeda beda kemampuannya.

Bekerja itu adalah ibadah , menjadi moto  hidupnya dengan menjalin silaturahim sebanyak banyaknya. Menurut Pak Nanto rejeki akan mudah didapat dengan cara memperbanyak saudara baik yang muda dan tua tak dibatasi latar belakang sosial ,ekonomi pendidikan baginya mereka adalah saudara.

Usia senja tak harus berdiam diri dirumah dengam  melewatkan waktu yang tersisa untuk terus bekerja dan  berkarya tanpa harus menggantung hidupnya pada anak anaknya. Ia akan terus menjalani profesi nya menjadi tukang cukur sampai tangannya tak kuat lagi mencukur.

Karangnangka 4 Agustus 2019

Penulis: Kang Mul

Editor: Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX