Selasa, 7 Mei 2019 09.05
" Waktu pertama memasuki jakarta, tentu saja saya melakukan pemetaan sambil membawa badan agar tidak terlunta-lunta.Ketika saya melihat ada kesempatan untuk mengembangkan apa yang ada dalam diri saya, maka kemudian saya memberanikan membuka praktek paranormal" kata Ki Aji mengawali kisahnya.Lahan subur ia masuki,dari para pebisnis,pelaku hiburan malam,hingga pejabat adalah target bisnisnya di dunia paranormal.Tak terbendung kesempatan itu mendatangkan finansial yang tak terbayangkan.
Ki Setiaji memulai langkahnya di jakarta dengan mengandalkan kemampuanya menjadi paranormal, terutama untuk mereka yang membutuhkan pemasangan susuk,puter giling,pagar gaib, yang didalamnya masing-masing memiliki spesialisasi yang dilakoninya demi kepuasan kliennya.
" Ini kerja keras yang saya lakukan dengan modal kemampuan yang terus saya gali sesuai kebutuhan masyarakat." lanjut paranormal yang pernah meraup rejeki tak kurang dari Rp 300 juta per hari.
Namun apa yang ia dapat tak memberi kesempatan dirinya untuk bisa istirahat, apalagi menggali ilmu yang lebih dalam tentang dunia paranormal.Maka ia putuskan untuk berpraktek dari kota asalnya , di daerah Rempoah Baturraden kemudian ia kembali membuka prakteknya.
" Tentu secara financial pendapatan saya turun drastis, tapi banyak waktu saya untuk terus mendalami ilmu sehingga secara kwalitas semakin baik.
Kini ia telah tinggalkan hiruk pikuk ibukota, dan terus menekuni dunia paranormal .Ketua Paguyuban Langlang Jagad ini yakin ke depan masih banyak klien yang membutuhkan, selain lang kemanusiaan yang tetap ia lakukan dengan menolong masyarakat yang tak mampu secara financial untuk memecahkan masalah mereka.
Penulis: Afida
Editor: Andy Ismer
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX