Rabu, 7 Februari 2024 17.16
Foto : Ayub
Kerisauan terhadap
situasi politik menjelang Pemilu, telah mendorong segenap civitas akademika dan
para alumni Universitas Jendral Soedirman Purwokerto bergerak untuk mendeklarasikan
Laskar Poetra Soedirman Menggugat.Mereka
berkumpul di depan patung Jendral Soedirman yang terletak di halaman kampus
Unsoed Purwokerto (7/1).Koordinator Laskar Poetra Soedirman Prof Hibnu Nugroho
menyampaikan bahwa jika Jendral Soedirman masih ada, beliau akan turun melihat
situasi yang meresahkan ini.Maka para guru besar,dosen ,tenaga administrasi alumni
dan mahasiswa mendeklarasika gugatan
yang terdiri dari 7 butir dibacakan Prof
Hibnu Nugroho sebagai koordinator, antara lain :
Laskar Poetra
Soedirman yang terdiri atas profesor, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan,
dan alumni menyampaikan hal-hal sebagai berikut: pertama, mengimbau kepada
seluruh komponen anak bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan di antara
komponen bangsa Indonesia guna memperkokoh kesadaran kebangsaan yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Kedua, lanjut Prof. Hibnu, mendesak kepada
seluruh aparat penyelenggara negara untuk mengedepankan dan mengutamakan
kepentingan nasional dengan bekerja secara profesional, akuntabel, serta tidak
berpihak pada kepentingan yang bersifat partisan.
Ketiga, mengimbau kepada seluruh warga negara yang
telah memenuhi syarat sebagai pemilih pada Pemilu 2024 untuk menggunakan hak
politiknya secara bebas dan bertanggung jawab.
"Keempat, mendesak kepada penyelenggara
pemilu, KPU, Bawaslu, dan DKPP, untuk bersikap adil, terbuka, tidak berpihak,
serta bekerja secara profesional dan akuntabel," katanya.
Kelima, mengajak seluruh komponen anak bangsa
untuk selalu memelihara dan mengamalkan norma-norma kepantasan, kesopanan,
moral etika, dan hukum guna menciptakan tertib sosial.
Keenam, mengutuk pejabat negara yang bertindak
tidak netral, manipulatif, merekayasa ketentuan hukum untuk kepentingan yang
bersifat partisan.
Ketujuh, mendesak kepada Presiden Republik
Indonesia untuk bersikap sebagai pemimpin yang mengayomi, meneladani,
melindungi, dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
keluarga, dan golongan.
"Jika Presiden tidak dapat melaksanakan hal
sebagaimana tersebut pada poin 7, dikhawatirkan akan menimbulkan chaos, kata Guru Besar Ilmu Hukum Unsoed itu.
Dalam kesempatan itu, Prof. Hibnu mengutip
pernyataan Panglima Besar Jenderal Soediman bahwa kejahatan akan menang bila
orang yang benar tidak melakukan
Penulis: Ismer
Editor: Afida
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX