Nasional

Wara-wiri Edukasi di Lokalisasi, Sunarti Dipuji Atikoh Ganjar Pranowo

Selasa, 23 Mei 2023 21.54

Wara-wiri Edukasi di Lokalisasi, Sunarti Dipuji Atikoh Ganjar Pranowo

Suara Purwokerto - Sunarti, pendamping pekerja seks sekaligus pendiri Sekolah Perempuan di lokalisasi Kendal, mendapat perhatian Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo. Selain pujian, Sunarti juga memperoleh penghargaan dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Saat peringatan Hari Kartini ke 144 di Gedung DWP Jateng, Selasa (23/5/2023), Atikoh secara khusus menyebut peran Sunarti. Baginya, pendamping pekerja seksual memiliki peran penting agar mereka siap kembali ke masyarakat.
Atikoh pun bercerita tentang pengalamannya, saat menjadi jurnalis di Solo. Saat itu ia diharuskan menuliskan kisah para pekerja seks.
“Pas jadi wartawan di Solo, saya dapat tugas undercover dari kantor untuk mencari berita (tentang pekerja seks). Itu sulit sekali, akhirnya saya ndempel (ikut) mahasiswa kedokteran UNS untuk bisa masuk. Peran mereka luar biasa, mengedukasi tentang kesehatan reproduksi, serta membekali mereka dengan keahlian,” ujarnya.
Atikoh menyebut, dengan peran luar biasa, sudah sepantasnya para pendamping pekerja seks mendapat penghargaan. Ia menyebut, penghargaan itu diperoleh dari Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju, di mana Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan istri Wapres Wury Ma’ruf Amin menjadi penasihatnya.
“Peringatan Hari Kartini kali ini, diberikan penghargaan kepada 35 perempuan inspiratif asal Jateng. Harapannya perempuan Indonesia, khususnya Jateng, menjadi sosok luar biasa di lingkungan keluarga, masyarakat, dan bangsa. Sekecil apapun sumbangsihnya pasti akan bermanfaat,” ucap Atikoh, didampingi Ketua DWP Jateng Indah Sumarno.
Sementara, Sunarti berharap penghargaan tersebut dapat melecut semangatnya. Ia menyebut, sudah 10 tahun mendampingi pekerja seks di lokalisasi alaska dan eks lokalisasi Gambilangu, Kendal.
“Saya ibu rumah tangga sekaligus guru TPQ. Alasan mendampingi mereka karena mereka juga manusia. Kalau bukan kita siapa lagi, karena tak semua orang mau masuk ke tempat itu (lokalisasi),” ungkap Narti, sapaan akrab Sunarti.
Narti membeberkan, kegiatannya di lokalisasi adalah memberi penyuluhan sekaligus ikut membantu skrining kesehatan. Di samping itu, ia juga mendirikan sekolah perempuan.
“Di situ memberikan keterampilan kepada peserta. Bukan cuma soal HIV/ AIDS, tapi soal pengetahuan hukum, kekerasan seksual dan sebagainya,” pungkasnya

Penulis: Parsito Tommy

Editor: Andi Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX