Nasional

Waspada, Desember Curah Hujan di Jateng Diprediksi Meningkat 40 Persen

Sabtu, 23 Oktober 2021 15.25

Waspada, Desember Curah Hujan di Jateng Diprediksi Meningkat 40 Persen

Suara Purwokerto -  SEMARANG – Jawa Tengah termasuk dalam wilayah di Indonesia yang terdampak fenomena La Nina. Setidaknya pada Desember mendatang, curah hujan di Jateng akan meningkat hingga 40 persen.
Hal itu disampaikan Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati saat menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di rumah dinas Puri Gedeh, Jumat (22/10/2021). Dwikorita menjelaskan, curah hujan di Jateng akan terus meningkat hingga Desember.
“Karena ada La Nina, potensi peningkatan curah hujan sampai lebih dari 40 persen di wilayah Jawa tengah. Mulai bulan Oktober ada di wilayah bagian selatan, Cilacap Banyumas dan sekitarnya,” ucap Dwi seusai bertemu Ganjar.
Kondisi tersebut, lanjut Dwikorita, akan terus meningkat dan puncaknya pada Desember.
“November semakin meningkat, Desember hampir merata di seluruh wilayah Jawa Tengah. Peningkatannya curah hujan bulanan lebih dari 40 persen,” katanya.
Dari pertemuannya dengan Ganjar, Dwikorita mengapresiasi langkah-langkah persiapan yang telah dirancang oleh Pemprov Jateng.
“Nah beliau sudah ada planning-planning tinggal aksinya saja, tapi yang penting peringatan dini ya terus kami sampaikan. Jadi kami setiap hari memberikan peringatan dini atau perkembangan cuaca, prakiraan cuaca,” ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi kepada BMKG, yang konsisten memberikan laporan terkait perkembangan dan perkiraan cuaca.
“Karena kemarin Banjarnegara (dan) Purbalingga sudah terjadi longsor, dan ini akan makin banyak, makin lebar, makin meng-cover seluruh Jawa Tengah, maka semua mesti hati-hati sampai pada puncak di bulan Desember,” tegasnya.
Ganjar mengatakan, informasi-informasi dari BMKG itu juga mesti disampaikan hingga tingkat desa. Sehingga masyarakat benar-benar siaga dan waspada.
“Maka tugas pertama adalah, ayo baca info BMKG setiap hari, sebarkan, setelah itu latihan. Sehingga kalau kita bisa tahu informasi dengan data sainsnya BMKG, harapan kita, kita bisa menggunakan hal-hal yang sifatnya tradisional,” ujarnya.
Ditambahkan, hal-hal tradisional itu antara lain ilmu titen atau peka terhadap tanda alam. Misalnya, jika hujan deras dan durasinya lama, maka harus segera bergerak untuk mengungsi.
“Satu ilmu titen, niteni kalau sudah deres segera pergi. Ini punya potensi longsor minggir, atau kalau sudah terjadi, titir atau (bunyikan) kentongan, dan sebagainya,” kata Ganjar.
Cara-cara itu, menurutnya, penting dilakukan sehingga kondisinya akan aman dan tidak sampai timbul korban jiwa. Ganjar mengimbau agar seluruh masyarakat Jawa Tengah siaga.
“Itu cara yang menurut saya penting. Terima kasih dari BMKG hadir memberikan informasi kepada Jawa Tengah, dan sekaligus ini peringatan untuk seluruh Jawa Tengah. Hati-hati, ini sudah Oktober, November, puncaknya Desember, dan kita semua mesti siap,” tegasnya. (Sumber : Humas Jateng)
[23/10 3.18 PM] Parsito: Ustaz Das’ad Latif Tertarik Sarung Karya Santri Solo yang Dikenakan Ganjar Pranowo

SEMARANG – Sarung batik yang dikenakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menarik perhatian Ustaz Das’ad Latif saat bersilaturahmi di Rumah Dinas Puri Gedeh, Jumat (22/10/2021). Ustaz asal Sulawesi Selatan itu memuji sarung yang diproduksi santri dari Solo tersebut.
“Sarungnya bagus, Pak Ganjar,” ujar Ustaz Das’ad Latif, saat Ganjar menyambut di teras rumah.
Sarung batik Ganjar itu sebenarnya sudah populer dengan brand Lar Gurda. Sarung itu diproduksi para santri Al-Muayyad, Mangkuyudan, Solo. Adapun nama Lar Gurda sendiri terilhami dari Garuda Pancasila sebagai lambang negara.
Usaha sarung batik Lar Gurda sendiri mulai dirintis oleh Irfan Nuruddin sejak 2017 lalu. Saat ini sarung itu sudah banyak dikenal dan dikenakan oleh para tokoh agama dan masyarakat, termasuk Gubernur Ganjar Pranowo.
“Iya. Ini sarung buatan santri Solo,” kata Ganjar.
Das’ad semakin tertarik setelah mendengar cerita Ganjar. Ia nampak berminat mencari sarung tersebut jika nanti berkunjung ke Solo.
Sementara dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Ganjar dan Ustaz Das’ad berbincang banyak hal. Salah satunya terkait peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ganjar mengatakan, Ustaz Das’ad merupakan sosok yang egaliter dan menyenangkan. Dakwahnya selalu membuat orang senang dan bahagia. Dalam obrolan hangat itu, Ganjar menggarisbawahi salah satu pesan Ustaz Das’ad tentang ulama dan pondok pesantren.
“Saya suka menonton ceramah beliau, jadi tadi kita ngobrol-ngobrol dengan beliau di Hari Santri. Pesannya di Hari Santri, mudah-mudahan menjadi momentum bagi kita semuanya. Pesan beliau itu, ketika pabriknya tidak habis, maka akan banyak lahir ulama-ulama. Pabriknya itu ya pondok pesantren. Itulah yang kemudian mesti kita rawat. Beliau sampaikan mesti kerja sama antara ulama dan umaro,  maka tadi ketemulah kita,” kata Ganjar.
Adapun Ustaz Das’ad menyampaikan, sore itu sengaja mampir ke rumah Ganjar sebelum mengisi ceramah di Pemkot Semarang. Ia mengatakan, Ganjar Pranowo merupakan sosok yang supel dan cerdas sebagai seorang pemimpin.
“Beliau orangnya welcome. Saya cuma WhatsApp beliau kalau ada di Semarang, beliau bilang wajib mampir ke rumah. Terus selama saya di sini, itu tamunya banyak, alhamdulilah. Cara komunikasinya supel, wawasannya luas. Cerdas memang kalau saya dengar tadi. Pemimpin memang harus cerdas, bukan hanya cerdas tetapi juga mengayomi,” ujarnya. (Sumber : Humas Jateng)

Penulis: Parsito Tommy

Editor: Andy Ist Merdeka

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX