Hiburan

Nonton Bareng Ernest Samudra, Puluhan Siswa Histeris

Minggu, 15 Mei 2016 pukul 00.42

Purbalingga (SP) - PULUHAN siswa SMA Maarif NU Karangmoncol berteriak histeris saat Ernest Samudera, pemain film  Negeri Lima Menara dan  Tiga Nafas Likas  keluar dari mobil di halaman sekolah tersebut, Jumat (13/5). Para guru dan staf juga ikut menyambutnya dengan senyum mengembang.

Hari itu, selama sehari penuh, para siswa diajak nonton film Doea Tanda Cinta  bareng artisnya di Laboratorium Seni Budaya dan Film di sekolah tersebut oleh pihak Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). 

Sebelum film utama diputar, mereka terlebih dulu menonton film pendek garapan siswa SMA Maarif NU Karangmoncol berjudul <I>Beda, Salahkah?<P> yang mengangkat cerita tentang seorang siswa baru beragama Nasrani di sekolah Islam. Film itu pernah diikutkan dalam ajang video pendek Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Jawa Tengah.

Setelah Jumatan, acara puncak berupa pemutaran film Doea Tanda Cinta dilakukan. Film ini bercerita tentang Haposan yang diperankan Ernest Samudera, seorang taruna Akademi Militer asal Tapanuli bersama Bagus (Fedi Nuril) dan Mahesa (Rendy Kjaernett). 

Film ini sangat detail menggambarkan kehidupan di Akademi Militer (Akmil). Film ini jadi sekalian pengenalan tentang Akmil agar masyarakat luas tahu dan mendukung tentara Indonesia.

"Senang sekali bisa berada di sini (Purbalingga). Kota tumbuhnya para sineas muda yang film-film pendeknya selalu meraih penghargaan di ajang perfilman nasional maupun internasional. Saya berharap, para pelajar di sini terus bisa berkreasi dan belajar dari mana saja, oleh siapa saja walau dengan keterbatasan untuk tidak menyerah dalam berkarya," kata Ernest.

SMA Maarif Karangmoncol sendiri memiliki laboratorium senin budaya dan film. Gedung senilai Rp 700 juta yang bersumber dari bantuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini diresmikan, Selasa (15/3) oleh Direktur Kesenian Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, Prof Endang Caturwati.

"Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan memiliki imbas ke luar, tidak hanya di dalam sekolah saja. Fasilitas ini juga bisa digunakan oleh masyarakat sekitar. Nah, bagi para siswa, diharapkan bisa lebih memiliki kreatifitas dalam hal seni budaya yang nantinya berpengaruh pada pengembangan karakter yang selaras dengan pendidikan islami," kata Kepala SMA Maarif Karangmoncol, Toyibah. 

Penulis: R PURBA

Editor:

Berita Terkait

Suara Purwokerto adalah portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini tentang berbagai topik penting di kawasan Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap. Dapatkan berita terbaru mengenai peristiwa lokal, ekonomi, politik, budaya, hiburan, dan wisata. Kami memberikan informasi yang relevan dan up-to-date setiap harinya, mulai dari berita nasional hingga cerita-cerita inspiratif yang hadir dari masyarakat sekitar.

Sebagai portal berita yang fokus pada perkembangan daerah, kami menghadirkan berita Purwokerto yang mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari wisata yang mempesona di Jawa Tengah, kebijakan pemerintah yang berdampak langsung pada kehidupan warga, hingga berita-berita hiburan yang menghibur. Suara Purwokerto berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya bagi pembaca di seluruh Indonesia.

Selain menyajikan berita-berita lokal, Suara Purwokerto juga menjadi tempat bagi kolom opini, artikel budaya, serta liputan mendalam tentang kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Dengan berita hari ini yang selalu up-to-date, kami memastikan pembaca selalu mendapatkan informasi yang berguna dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari mereka. Ikuti terus perkembangan terbaru dan jadilah bagian dari komunitas pembaca setia kami di Suara Purwokerto.

Copyright ©2025 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.24.3-U6lcAOuZkHeVtLy5qfeFh