Jenny Cortez Kena Tipu

Suara Purwokerto - Musibah tengah menghadang artis film dan presenter, Jenny Cortez. Sekitar lima bulan lalu, Jenny ditipu oleh seorang seseorang yang hendak membeli laptop miliknya yang dijual secara online. "Aku kan orangnya positif thinking sama siapa saja, makanya ketika dia (Penipu) mau beli laptopku dan akan segera membayar setelah barang sampai, ya aq kirim. Eh, setelah baramg sampai. Kok uangnya ga dittansfet transfer sampai sekarang," jelas Jenny di Polres Jakarta Barat Kamis (20/8) Bintang film Air Terjun Penganten ini menambahkan, sebelumnya Samsul Bahri sudah pernah ditahan Polsek Gambir, Jakarta Pusat karena pernah melakukan hal yang sama pada orang lain. Namun setelah bebas, Jenny giliran melaporkan pelaku tersebut atas tuduhan penipuan. Apa yang dilakukan bintang film Pokun Roxi ini bertujuan untuk memberi efek jera kepada pelaku. Karena menurutnya, sudah banyak korban yang senasib dengannya. Wakil Kepala Polres Jakarta Barat I Putu Bahtiar mengatakan, pihaknya akan memproses laporan dari Jenny. Sebab, pihaknya pun telah menyelidii modus si pelaku yang masih buron itu. "Benar, pada bulan Maret lalu Jenny ditipu tersangka dengan modus berpura-pura membeli barang Jenny. Setelah diselidiki, ternyata tersangka sudah sering melakukan penipuan," jelas Bahtiar kepada awak media. Proses hukum yang akan dilakukan Polres Jakarta Barat ini, kata Bahtiar, berfungsi untuk memberikan efek jera yang lebih kepada tersangka. Saat ini, pelaku telah dinyatakan bebas dari Polsek Gambir, dan segera mendekam lagi di penjara Polres Jakbar. "Setelah proses di Polsek Gambir selesai, kami akan melakukan penangkapan kembali, dan berkas-berkas yang sudah ada kami akan limpahkan ke Kejaksaan," imbuh Bahtiar. Jenny pun sependapar dengan Bahtiar, model seksi ini menginginkan pelaku mendapat hukuman lebih agar tak mengulangi perbuatannya yang sangat merugikan. Bukan sekadar masalah uang, kata Jenny, kebiasaan menipu tidak bisa dibiarkan. "Aku mau pas dia bebas langsung ditangkap kembali. Biar ada efek jera. Bukan masalah nilai rupiahnya, tetapi caranya yang nggak bener (Tebe)