Cablaka
Suksesnya Djoko Priyanto mengolah bisnis otomotif di Purwokerto
Rabu, 23 September 2015 pukul 13.25

Djoko Priyanto, boss Djoko Motor Purwokerto
Suara Purwokerto -Berangkat dari menjajakan es, sales keliling , jual beli mobil bekas satuan, kini bisnis otomotifnya dipercaya beberapa produsen otomotif kenamaan.Meskipun demikian Djoko Motor tak meninggalkan bisnis awalnya,walau ratusan pesaing menghadang.
Awal tahun 1980 Djoko Priyanto, lelaki kelahiran Purwokerto yang dibesarkan oleh tempaan kehidupan yang keras,mengibarkan showroom mobil bekas di Jl Pahlawan Tanjung Purwokerto.Hasil awal dari bisnis yang ditekuninya beberapa tahun sebelumnya oleh Djoko yang sebelum membangun Djoko Motor Auto Plaza, sempat berjualan mobil bekas satuan, dengan menjemput bola hingga ke Cilacap.Naluri dagang yang telah diasah dari kecil ini sangat tajam.Ia tau ada lahan cerah buat jualan mobil bekas di kota pinggir pantai itu, yaitu ketika para keryawan Pertamina dan Pabrik Semen kala itu gajian, menjadi pasar yang subur dan menjanjikan.Upaya yang terus menerus itulah yang berhasil membawa namanya menjadi pemain mobil bekas yang dipercaya di eks Karsidenan Banyumas.Mendengar nama Djoko Priyanto, banyak penyuka mobil di tahun 80an akan rekomendasikan pada pilihan lelaki penyuka musik satu ini yang pada tahun itu namanya juga telah berkibar sebagai produser ajang musik.
Branding Djoko Motor, dengan olahan promosi yang digarapnya semakin berkibar dan merajai di Banyumas Raya.Djoko banyak melakukan transaksi dengan modal human relationship yang dibangunnya di tengah masyarakat.Soal dagang,lelaki yang pernah jualan jajanan orson dan naik sepeda dari sekolah ke sekolah ini tak perlu diragukan.Inilah modal yang dimilikinya, keperayaan dan kerja keras, sehingga ia berhasil meraih sukses dengan mendapat rekomendasi dari Hyundai,Proton,Tata,merk-merk mobil kenamaan serta beberapa merk roda dua dan tiga seperti Kaisar,TVS dan lainnya.
Banyak sebenarnya yang menawarkan kepada kami untuk menjadi main dealer, tapi hanya beberapa yang Pak Djoko ambil, tentu dengan pertimbangan pasar yang matang tutur Hendry Putra Nugraha yang ditemui di kantor main dealer Kaisar, produk roda tiga yang populasinya makin banyak di Banyumas.Hendry yang telah meneruskan bisnis ayahnya menjelaskan bahwa persaingan bisnis otomotif sekarang makin tajam, dan ia banyak belajar dari strategi-strategi ayahnya yang dipadu dengan hasil pengamatannya selama ia dipercaya melanjutkan bisnis di sisi roda dua dan tiga.Seperti juga Hendry, Hendra Putra Nugraha yang juga saudara kembarnya ini harus kerja keras mengolah bisnis mobil bekas, membangun pasar merk-merk mobil yang telah diambil Djoko Motor seperti Tata Motor dari India yang kini tengah ditangani.
Hendry Putra Nugraha,tamatan tehnologi industri Trisakti dan Hendra Putra Nugraha yang menamatkan pendidikan di Jakarta, tidak mudah untuk bersaing dalam bisnis otomotif karena era yang berbeda dengan saat ayahnya memulai bisnis itu.Banyak hal yang dilakukan dua putra Djoko Priyanto diantaranya melanglang untuk melakukan pemahaman terhadap produk-produk yang ada ditangannya.Beberapa kali mereka berangkat ke pusat produksi otomotof seperti di China dn India untuk lebih mendalami semua produk itu.
Apa yang kami lihat disanalah yang kami sampaikan kepada konsumen sehingga konsumen akan secara pasti memahami kualitas produk dan siap menggunakannnya tanpa ragu ungkap Hendra Putra Nugraha.
Memiliki pasukan yang siap tempur yang dikomandani 2 anaknya yang kini telah turun ke pasar bisnis otomotif, bukan sebuah hal yang dianggap pengusaha Djoko Priyanto sebuah kondisi yang santai.Ia bahkan masih terus mengamati langkah demi langkah yang dijalankan oleh mesin managemen bisnisnya.
Ada sentuhan yang sangat dibutuhkan oleh pengalaman berpuluh tahun , didalam gerakan bisnis yang dilakukan anak-anak muda, ini jangan dilupakan ujar Djoko Priyanto, mantan Presiden Rotary Purwokerto Satria yang kini masih semangat dalam komunitas tersebut.
Ia masih selalu memberikan arahan kepada pasukannya setiap diperlukan.
Tut Wuri Handayani sebagai pepatah jawa itu penting, agar kita telisih dalam melihat kesempatan.Biarlah mereka meramu jurus-jurus yang saya berikan dengan apa yang ia serap dalam kehidupan, dan menjadi konsep terbaik ungkap Djoko Priyanto, lelaki berumur 57 tahun, yang kini tengah menyiapkan terbitnya buku biografinya terutama pengalaman usahanya. (andy merdeka)