Suara Purwokerto -
Sepanjang yang saya tahu, ini kali pertama Muhammadiyah melakukan olahraga massa secara masif, yakni jalan sehat. Dilakukan serentak di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, 11 September 2022. Ini untuk menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Solo, 18-20 November tahun ini.
Setiap Kabupaten/Kota melibatkan sekitar 20.000 warga. Jumlah yang cukup besar. Menurut Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyumas Ibnu Hasan, jalan sehat untuk memperkokoh persaudaraan Muhammadiyah dengan seluruh elemen bangsa.
Itu selaras dengan tema Muktamar Muhammadiyah "Memajukan Bangsa Indonesia, Mencerahkan Semesta". Karena itu, peserta jalan sehat dibuka selain warga Muhammadiyah juga untuk masyarakat umum.
Saya ikut jalan sehat di Purwokerto, bersama puluhan ribu massa yang datang dari 27 kecamatan. Ibnu Hasan melepas peserta jalan sehat yang dimulai dan berakhir di halaman kantor PDM di Jalan Angka. Menempuh rute jalan sepanjang 4,5 km.
Massa membludak. Padahal, sudah diantisipasi dengan cara beberapa kecamatan mengadakan jalan sehat sendiri. Agar tidak menumpuk di Purwokerto. Seperti Ajibarang dan Sumbang. Tentu salah satu daya tarik jalan sehat karena ada hadiah utama paket umroh.
Tema jalan sehat harus terus dihidupkan, diimplementasikan, hingga ke bawah. Yakni memperkokoh persaudaraan dengan seluruh elemen bangsa. Di bawah Muhammadiyah harus kian inklusif.
Sebagai ormas keagamaan terbesar, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama juga harus kian mendekat. Kian bersama. Sehingga "Nobel Perdamaian" yang tengah diusulkan untuk kedua organisasi ini memang benar-benar layak disematkan kepada keduanya.