Budaya

Dahsyat, Pembaca - pembaca puisi gaek tunjukkan taring di Panggung Reuni Puisi

Sabtu, 4 Juni 2022 02.05

Suara Purwokerto
Era 70an Banyumas selain melahirkan penulis- penulis sastra, juga melahirkan seniman- seniman teater. Diawali lahirnya Sanggar Pelangi, Teater Gumbala, hingga kemudian lahir Teater 77 , Teater Semut, Teater Tubuh, Teater Esa dan banyak lagi. Para penulis sastra yang diperhitungkan media nasional pun lahir saat itu. Kurniawan Junaedhi, Herman Affandi, Asfahani, AhitaTeguh Susila, Franskowa . Sedang di dunia teater lahir nama-nama Bambang Set, Mbah Koyo, Dimas Yoto, Andy Is Merdeka, Yoga Sugama, Bambang Wadoro, Surya Esa. Menyusul nama-nama Edi Romadon, Titut dan lainnya. 
Masa kejayaan itulah yang mendorong Andy Ismer menggagas Reuni Puisi Seniman Banyumas yang digelar pada hari ke enam Pekan Pancasila yang diselenggarakan MPC  Pemuda Pancasila, Jumat (3 Juni 2022).
"Kami satukan hati, sebab hidup bukan lagi  dongeng ibunda yang menina bobokan putra putri. 
kami diburu  misteri. Maka kami bergandengan. Maka kami satukan keindahan
Dalam reuni puisi. " ungkap Andy Ismer, seniman yang juga broadcaster, dalam puisi prolog acara Reuni Puisi. Menurutnya para seniman rindu sentuhan yang menyulut semangat mereka. Maka diawali prosesi penghormatan mengensng seniman Banyumas yang telah tiada seperti Bambang Set dan Yoyok Sukoyo pergelaran Puisi Reuni dimulai. Nina, pembaca puisi yang memiliki pengalaman ber teater di Padang dan sempat sekolah seni di Bali, membacakan obituari karya Andy Ismer disusul Winda dengan Puisi Pancasila. 
Dimas Yoto, dramawan yang sudah lama menghilang tampil memukau dengan puisi karya Andy Merdeka yang berjudul Lepas. Disusul Yoga Sugama dengan ciptaannya sendiri. Suasana semakin hangat dan penonton semakin terpukau saat Bambang Wadoro, seniman yang telah 2 kali menyabet juara Sutradara Terbaik di Jateng ini membawakan puisi berjudul Warna karyanya sendiri. Dan Titut Edi Purwanto seniman yang pernah menghebohkan dengan dikubur hidup-hidup menghipnotis penonton dengan penampilannya. Dua seniman yang pernah satu almamater Edi Romadon dan Nanung Astoto tampil dengan puisi humor. Sedang Uswatun Baroroh dan Setya Adri Wibowo membawakan karya-karya Andy IsMerdeka berjudul Dosa dan Jika Nanti Naik ke Menara Pandang. Diana selain menjadi MC acara yang dihadiri tokoh-tokoh seni seperti Dharmadi,Wage Teguh Wiyono, Rohadi ini, membawakan puisi Sapardi Djoko Damono. Yon Daryono, anggota Bawaslu Banyumas dan mantan redaktur Gramedia Group yang pernah bertugas di Belanda ini membawan puisi MH Ainun Najib. Disusul EdsaAbdulah, dosen komunikasi yang banyak bersosialisasi ini tampil sebelum pembaca puisi kampus Banjaran Seto, Yusril dan Elsa. Surya Esa menutup reuni dengan musikalisasi puisi. 
Ketua MPC Pemuda Pancasila Yudo F Sudiro sangat mengapresiasi gelaran yang digagas  Andy Ismer, pendiri Taman Literasi ini. Hadir nya para tokoh seni memberi ruang silaturahmi seniman. 

Penulis: Aksana

Editor: Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX