Minggu, 20 Juli 2025 05.50 WIB
Suara Purwokerto -
Catatan : Tisnatun Abuyafi
Aula SMAN 1 Purwokerto menjadi ruang yang hangat dan penuh semangat Sabtu pagi (19/7/2025). Dalam suasana guyub dan penuh kekeluargaan, ratusan peserta dari kalangan siswa, alumni, guru, dan pegiat budaya hadir dalam Saresehan Karakter & Budaya Banyumasan dengan tema "Bahasa Panginyongan dan Karakter Penggunanya." Kegiatan ini menghadirkan Ahmad Tohari, sastrawan legendaris Banyumas yang dikenal lewat trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, sebagai narasumber utama.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sambutan disampaikan oleh Anton Hanibal (Ketua Panitia/Alumni 1991), dilanjutkan oleh Setya Rahendra (Kepala Dinporabudpar Banyumas, mewakili Bupati) serta Tjaraka Tjunduk Karsadi, Kepala SMAN 1 Purwokerto. Dalam sambutannya, Setya menyampaikan pentingnya sekolah menjadi tempat penguatan identitas budaya lokal.
Tak hanya diskusi, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan musik bambu kreatif siswa SMAN 1, yang telah meraih prestasi di Festival Musik Tradisional tingkat Provinsi Jawa Tengah, tari Gambyong Banyumasan oleh tiga siswi, serta seni Begalan dan Dalang Jemblung oleh para alumni.
Bahasa Banyumasan dan Karakter Cablaka
Diskusi berlangsung dalam format talk show dua sesi. Andi Ismer membuka diskusi dengan mereview karya Ahmad Tohari dan menyebut bahwa Ronggeng Dukuh Paruk telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk dalam versi bahasa Banyumasan.
Diskusi dilanjutkan oleh Trisnatun Abuyafi Ranaatmaja yang memantik pertanyaan: Apa istimewanya bahasa Banyumasan dan karakter apa yang muncul dari ekspresi bahasanya? Ahmad Tohari menjawab dengan lugas bahwa bahasa Banyumasan adalah bagian dari bahasa Jawa era Tengahan, warisan lanjut dari bahasa Kawi dan Jawa Kuna.
Basa banyumasan bukan basa ngapak, yang biasa untuk olok-olok. Namanya bukan Panginyongan, tetapi *Penginyongan*. Penuturnya tersebar di wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Pekalongan selatan, dan sebagian Kebumen. Ada sekitar 10 juta penutur. Maka bahasa ini layak dan harus dilestarikan,” tegasnya.
Ahmad Tohari juga menekankan pentingnya Tri Gatra Bahasa: melestarikan bahasa daerah, mengutamakan bahasa Indonesia, dan menguasai bahasa asing.
Bahasa Banyumasan, kata beliau, membentuk karakter yang blaka suta atau cablaka: jujur, terbuka, dan tidak banyak basa-basi. “Sikap ini penting ditanamkan kepada generasi muda, agar menjadi pemimpin masa depan yang tidak korup, yang apa adanya dan berani menyuarakan kebenaran,” ujarnya.
Siswa Bertanya, Sastrawan Menjawab
Sesi tanya jawab yang dipandu oleh Marela Queena Pavita, siswi kelas 12, berlangsung hangat dan interaktif. Salah satu peserta, Shafa, seorang siswi, bertanya dengan jujur:
“Bagaimana caranya agar generasi muda tidak isin atau malu bertutur dalam bahasa Banyumasan yang sering dianggap ndeso?”
Ahmad Tohari menjawab dengan penuh empati dan semangat:
“ Biasakan dengan sikap berbahasa secara ilmiah. Buat komunitas atau grup Bahasa Jawa Penginyongan di sekolah. Yang terpenting, di rumah harus dimulai dengan bertutur bahasa ibu, yaitu Bahasa Banyumasan. Jika kita sendiri bangga, maka orang lain akan ikut menghargai.”
Mendukung Kalawarti ANCAS dan Pendidikan Karakter Lokal
Menutup sesi diskusi, Andi Ismer menyampaikan konklusi penting agar Pemda Banyumas melalui Dinporabudpar mendukung lebih konkret program literasi bahasa lokal, seperti kalawarti ANCAS, majalah berbahasa Banyumasan yang diinisiasi oleh Ahmad Tohari. “Dari majalah seperti ANCAS-lah jembatan komunikasi lintas generasi bisa dibangun,” ujarnya.
Kepala Sekolah, Tjaraka Tjunduk Karsadi, mengapresiasi kegiatan ini dan menyatakan bahwa pembelajaran budaya lokal akan diperkuat dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter. Saresehan ini membuktikan bahwa bahasa dan budaya Banyumasan bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga pondasi kuat untuk membentuk karakter generasi masa depan yang jujur, terbuka, dan bangga pada akar identitasnya.
Penulis: Andi Ismer
Editor: Andi Ismer
Suara Purwokerto adalah portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini tentang berbagai topik penting di kawasan Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap. Dapatkan berita terbaru mengenai peristiwa lokal, ekonomi, politik, budaya, hiburan, dan wisata. Kami memberikan informasi yang relevan dan up-to-date setiap harinya, mulai dari berita nasional hingga cerita-cerita inspiratif yang hadir dari masyarakat sekitar.
Sebagai portal berita yang fokus pada perkembangan daerah, kami menghadirkan berita Purwokerto yang mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari wisata yang mempesona di Jawa Tengah, kebijakan pemerintah yang berdampak langsung pada kehidupan warga, hingga berita-berita hiburan yang menghibur. Suara Purwokerto berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya bagi pembaca di seluruh Indonesia.
Selain menyajikan berita-berita lokal, Suara Purwokerto juga menjadi tempat bagi kolom opini, artikel budaya, serta liputan mendalam tentang kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Dengan berita hari ini yang selalu up-to-date, kami memastikan pembaca selalu mendapatkan informasi yang berguna dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari mereka. Ikuti terus perkembangan terbaru dan jadilah bagian dari komunitas pembaca setia kami di Suara Purwokerto.
Copyright ©2025 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.26.2-thzlkiwVfXIkJtKGqdSGS