Sabtu, 30 November 2024 12.13
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr.
Syarifuddin, M.Hum., mengatakan bahwa kegiatan Kemah Sastra: Penulisan Cerpen
Berbahasa Jawa Dialek Banyumas ini merupakan bagian dari rangkaian program
revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan
siswa SD dan SMP di Banyumas mendapatkan keterampilan menulis dari para
narasumber yang pakar di bidangnya.
“Menulis dan membaca ini merupakan bagian dari empat
keterampilan yang harus dikuasai siswa, selain berbicara dan menyimak,” ungkap
Syarifuddin dalam sambutannya di D'Garden Hall & Resto Purwokerto pada
Jumat, 29 November 2024.
Syarifuddin menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut
terdapat dua program sekaligus yang dijalankan, yaitu program literasi dan
pelindungan atau pelestarian bahasa daerah. Program literasi akan menumbuhkan
minat baca siswa agar mereka dekat dengan membaca.
“Membaca ini adalah dasar untuk menulis. Nah, kegiatan
tersebut diharapkan menumbuhkan kebiasaan adik-adik siswa SD dan SMP ini
memiliki kemampuan menulis yang baik,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Banyumas yang diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Banyumas, Sarno, S.Pd.,
S.H., M.Si., menyampaikan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
yang telah menyelenggarakan kegiatan penulisan cerkak yang sangat bermanfaat bagi siswa SD dan SMP di Kabupaten
Banyumas. Para siswa SD dan SMP di Kabupaten Banyumas mendapatkan kesempatan
yang luar biasa karena mereka diajari menulis yang baik.
“Ini merupakan kesempatan yang luar biasa, tetapi juga
tantangan. Mengapa tantangan? Karena anak-anak sekarang ini sudah jarang
menggunakan bahasa daerah, dalam hal ini bahasa Jawa Banyumasan. Anak-anak
dituntut dapat menulis dengan bahasa Jawa Banyumasan, padahal mereka sudah
mulai jarang menggunakan bahasa tersebut,” jelas Sarno dalam kesempatan yang
sama.
Sarno menerangkan bahwa bahasa Jawa Banyumasan ini
biasa disebut bahasa Ngapak atau bahasa Panginyongan. Bahasa Ngapak atau
Panginyongan ini digunakan di wilayah Barlingmascakeb sebagai singkatan dari
Banjarenegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.
“Ada ungkapan ora
ngapak ora kepenak. Ciri khas bahasa Panginyongan ini adalah kata yang
berakhiran huruf k diucapkan secara
penuh. Misalnya, kata numpak dhokar, kathok suwek, dan lain-lain,” terangnya.
Narasumber dalam kegiatan Kemah Sastra: Penulisan
Cerpen Berbahasa Jawa Dialek Banyumas ini adalah Susanto, S.Sos. Trisnatun
M.Pd.; Suprapti, S.Pd.; Siti Rofikoh, S.E.; Riyadi, S.Pd.; dan Akhmad Mubarok,
S.Pd.SD. Kelas penulisan cerkak ini
dibagi dua kelas, yaitu kelas sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama
(SMP).
Penulis: Agus
Editor: Afida
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX