Suara Purwokerto - Momen perayaan Waisak atau Trisuci Waisak tahun ini diharapkan dapat memberikan kedamaian dan kebahaagiaan bagi seluruh makhluk hidup.
Hari Waisak adalah salah satu perayaan akbar dalam agama Buddha, yang diperingati oleh umat Buddha di seluruh dunia. Perayaan ini jamak disebut Trisuci Waisak.
Disebut sebagai Trisuci karena terdapat tiga peristiwa penting dalam sejarah agama Buddha, yang berkaitan dengan Siddharta Gautama, seorang guru sekaligus pendiri dan penyebar agama Buddha.
“Perayaan Trisuci Waisak adalah memperingati peristiwa agung pada 2600 tahun yang lalu, di mana ada kelahiran seorang Pangeran Siddharta (Gautama), kemudian pencapaian pencerahannya, hingga parinibbana atau kematiannya,” ucap Wakil Sekretaris Wilayah Jawa Tengah Sangha Agung Indonesia Bhante Parijhanavaro Thera
Tahun ini, hari Waisak 2568 BE (Buddhist Era) jatuh pada Kamis (23/5/2024). Hari Waisak bukan hanya sebuah perayaan, melainkan juga momen refleksi spiritual yang mendalam bagi umat Buddha.
Peringatan kelahiran Buddha mengingatkan umat akan ajaran-ajaran Buddha tentang kebaikan dan kasih sayang. Pencerahan Buddha menjadi simbol pencarian kebenaran dan pemahaman mendalam tentang kehidupan. Sementara, wafatnya Buddha mengajarkan tentang ketidakkekalan dan pentingnya menjalani hidup dengan bijaksana dan penuh kasih.
“Dengan adanya perjalanan Buddha, sehingga beliau mencapai kesadaran yang sempurna, hendaklah menjadi suri tauladan dalam membangun tekad untuk mencapai kesucian dan kesadaran yang hakiki,” ucap Bhante Parijhanavaro.
“Untuk itu, sebagai umat Buddha tidak boleh lepas atau lengang dalam senantiasa membangun kesadaran dan mempraktikkan cinta kasih yang universal. Dengan demikian, hendaknya umat Buddha mampu membawa keberagaman, jalan hidup yang luhur, dan membangun keharmonisan serta kebahagiaan bagi semua makhluk,” tuturnya menambahkan.
Perayaan Trisuci Waisak tidak hanya memperkuat keimanan dan pengabdian umat Buddha, tetapi juga meyebarkan pesan tentang kedamaian dan kebahagian bagi semua makhluk hidup.
“Semoga berkah Waisak senantiasa membawa kedamaian, kebahagiaan, dan keluruhan bagi semua makhluk,” kata Bhante Parijhanavaro memungkasi.
Adapun perayan Waisak di Indonesia tahun ini dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Candi Sewu, Yogyakarta.