Lingkar Banyumas

LP Ma’arif NU Banyumas Napak Tilas Mbah Priok Ulama Karismatik Betawi

Sabtu, 3 Desember 2022 21.31

LP Ma’arif NU Banyumas Napak Tilas Mbah Priok Ulama Karismatik Betawi

Suara Purwokerto - Kepala Sekolah dan Madrasah Ma’arif NU Banyumas semua jenjang, berkesempatan melakukan rihlah spiritual ke makam Al-Habib Hasan bin Muhammad Al-Hadad (Mbah Priok) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ziarah makam Mbah Priok menjadi bagian dari agenda peningkatan kapasitas (capacity building) bagi 192 Kepala SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dengan tujuan utama kunjungan audiensi ke kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta.
Sekretaris Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyumas, H. Mujiburrohman, M.Pd menyampaikan acara kunjungan audiensi disisipi dengan ziarah makam Mbah Priok sebagai rihlah spiritual keluarga besar LP Ma’arif NU Banyumas.
Menurutnya, perjuangan Mbah Priok sebagai ulama karismatik dari tanah Betawi perlu menjadi teladan kepemimpinan bagi Kepala Sekolah dan Madrasah. 
Selain mendoakan, lanjut Mujib rihlah spiritual ini diharapkan menambah energi baru untuk terus berkhidmat di Nahdlatul Ulama melalui LP Ma’arif NU.
“Melalui rihlah spiritual ziarah makam ini diharapkan menambah semangat baru dalam meneladani kepemimpinan ulama dalam khidmat pengelolaan kelembagaan di satuan pendidikan Ma’arif NU,” harapnya.
Dilansir dari kompas.com, Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad atau yang juga dipanggil Mbah Priok, merupakan ulama dari Palembang yang dipercaya sebagai keturunan Nabi Muhammad.
Hingga kini, makamnya yang terletak di Koja, Jakarta Utara, selalu ramai dikunjungi peziarah karena ia merupakan sosok yang dihormati sebagai tokoh yang gugur ketika melaksanakan tujuan mulia, yakni dakwah Islam ke Pulau Jawa.
Nama asli Mbah Priok adalah Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad. Ia lahir di Palembang pada 1727.
Meski lahir di Palembang, ia merupakan keturunan Arab dari Hadramaut di Yaman Selatan, yang masuk ke Nusantara melalui Aceh.
Apabila ditelusuri silsilah Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad, ia dipercaya sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.
Sebelum menjadi penyiar agama Islam, ia pun pernah belajar agama ke tanah leluhurnya di Yaman. Mbah Priok menjadi seorang penyiar agama Islam yang sering melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk berdakwah.
Bahkan Mbah Priok diyakini sebagai seorang wali yang memiliki kedekatan dengan Allah. Wafat pada tahun 1756 dalam perjalanannya menuju Pulau Jawa melalui jalur laut untuk menyebarkan agama Islam.

Penulis: Musmuallim

Editor: Parsito Tommy

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX