Suara Purwokerto - Andy F. Noya, Komisaris Bali United yang juga merupakan presenter program Kick Andy tiba di SMA Negeri 1 Ajibarang Rabu (6/4). Kedatangannya ke SMA Negeri 1 Ajibarang diiringi oleh Gus Ajir selaku CEO Enha Corporation dan juga Khodim Pondok Pesantren Nurul Huda Cilongok.
Dalam kunjungannya tersebut ia memberikan banyak wejangan kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Ajibarang melalui kegiatan Perpustakaan SMA Negeri 1 Ajibarang bertajuk Pustaka SMANA Talkshow .
Pada talkshow yang dipandu oleh Dian Amelia Azizah, siswa dari tim jurnalistik perpustakaan SMAN 1 Ajibarang dengan pembina Wiwit Uji Saraswati, M.Pd, berbagai petuah disampaikan Andy F. Noya, agar para pemuda pemudi di Indonesia bisa sukses di masa yang akan datang terkhusus siswa siswi SMA Negeri 1 Ajibarang.
Ia berkisah tentang hidupnya yang berasal dari keluarga yang tidak mampu akan tetapi beruntung Guru SDnya bisa menemukan talenta Andy Noya sejak dini. Andy selalu berpegang dengan perkataan gurunya mengatakan ia akan sukses jika menjadi hartawan yang diterjemahkan wartawan yang sukses . Sang guru melihat potensi Andy dalam dunia tulis menulis. Sejak kelas 4 SD ia selalu dijejali dengan bacaan koran setiap hari oleh ibunya agar ia sudah akrab dengan dunia jurnalis.
Ditengah keterbatasan ekonomi yang ia alami menjadikannya manusia yang memiliki empati kepada sesama yang membutuhkan. Dalam perbincangannya, Andy menekankan pentingnya seseorang untuk menemukan Lentera jiwa atau talentanya masing-masing jika ingin meraih kesuksesan. Kebanyakan orang tua di Indonesia acap kali menyarankan anak-anak mereka untuk mengikuti jejaknya padahal belum tentu sesuai dengan apa yang anak inginkan.
Andy berkaca dari film 3 Idiots dimana film tersebut mengisahkan anak yang menuruti orang tua dalam mengambil jurusan di Universitas, mereka tak punya mimpi dan berujung pada tingkat bunuh diri yang tinggi di India. Andy tidak berharap hal tersebut terjadi juga di Indonesia.
Anak dan guru di Indonesia harus bersiap dengan adanya Era Disrupsi dimana sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Pada era tersebut peluang untuk remaja sukses di usia dini sangat terbuka luas.
Anak-anak di Indonesia harus bisa memanfaatkan teknologi sebaik mungkin sebagai jembatan menuju kesuksesan. Guru di Indonesia juga diharapkan tidak tergagap dalam menghadapi hal tersebut. Banyak waktu luang yang anak didik dapatkan menjadikan mereka lebih melek teknologi dan diharapkan guru juga dapat mengimbangi hal tersebut.
Senada dengan yang disampaikan oleh Andy F Noya, Plt. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Ajibarang Drs. Tjaraka Tjunduk Karsadi, M.Pd menyampaikan bahwa cara menanamkan karakter positif ke peserta didik adalah dengan menyesuaikan jaman, berusaha membangun sekolah dengan arah yang berkemajuan. Sekolah membantu peserta didik menemukan potensinya, dengan memberdayakan sedini mungkin peserta didik untuk dapat hidup sesuai dengan cara dan potensinya.
Menurut Ir syam Prihadi, S.Sos., M.Si selaku Humas sekaligus Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Ajibarang, penguatan literasi dan motivasi untuk para siswa dan guru sebagai stakeholder pendidikan di masa pandemi saat ini sangat diperlukan.
Era disrupsi yang disampaikan Bang Andy merupakan keniscayaan, bagian dari konsekuensi modernitas dan upaya eksistensi lembaga pendidikan. Dengan adanya kesadaran bersama maka kita yakin bahwa generasi mendatang akan lebih smart dan bermartabat , katanya.
Dalam kesempatannya berkunjung ke SMA Negeri 1 Ajibarang, Andy memberikan kenang-kenangan berupa buku biografi dan juga bola yang dapat dipergunakan siswa-siswi SMA Negeri 1 Ajibarang untuk bermain dan belajar sepak bola. Kenang-kenangan tersebut diterima langsung oleh Plt. Kepala SMA Negeri 1 Ajibarang, Drs. Tjaraka Tjunduk Karsadi, M.Pd. berserta Waka Humas SMA Negeri 1 Ajibarang, Ir syam Prihadi S.Sos., M.Si.