Lingkar Banyumas

Menparekraf Sandiaga Uno Berkunjung Ke Desa Wisata Cikakak Naik Odong- Odong

Rabu, 13 Oktober 2021 20.18

Menparekraf Sandiaga Uno Berkunjung Ke Desa Wisata Cikakak Naik Odong- Odong

Suara Purwokerto - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Desa Wisata Cikakak Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas Rabu ( 13/10/2021) siang. Kedatangan Menparekraf untuk melihat secara langsung kondisi Desa Wisata Cikakak, sebab desa tersebut masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. 
Ratusan orang berjejer, termasuk Bupati Banyumas Achmad Husien untuk menyambut kedatangan Menteri yang naik odong odong. Musik kentongan khas Banyumas turut menyambut Sandiaga Uno.
Selain disuguhi musik tradisional, mulai dari kentongan hingga rebana juga melihat secara langsung festival Rewanda Bojana yaitu memberi makan kepada kera yang berada di sekitar Masjid Saka Tunggal Cikakak. 
Kepada wartawan Sandiaga mengatakan potensi wisata di Desa Cikakak cukup baik, sehingga bisa dijual untuk wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Asalkan dikemas dengan baik, mulai dari antraksi wisata- kuliner. 
Selain itu Kemenparekraf akan memperkenalkan lebih luas kebaradaan Masjid Saka Tunggal Cikakak, yang merupakan salah satu masjid tertua di Jawa. 
“Keperpihakan kita dengan andalan program Desa Wisata, untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat. Terbukanya lapangan kerja, dan transformasi Desa Wisata menjadi kelas dunia,” kata Sandiaga. 
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Saka Tunggal Desa Cikakak  Suto Handoyo mengatakan jumlah total peserta ADWI 2021 sebanyak  1.831 Desa Wisata. Desa Cikakak Lolos untuk penilian hingga tersisa saat ini 50 desa, dengan berbagai kriteria. 
Salah satunya adanya atraksi wisata, keterlibatan masyarakat dan lainya. Menurut Suto, selain Masjid Saka Tunggal, dengan ratusan kera yang berada di sekitar Masjid. Wisatawan bisa menikmati, keindahan desa, kemudian kuliner, berbagai musik tradisional. 
Selain itu ada atraksi keagamaan dan budaya yang hanya ada di Cikakak. Seperti Jaro Rajab yaitu pergantian pagar bambu, di sekitar makam setiap bulan Rajab. 
“Semua yang ada di Desa Cikakak, terlibat semua karena konsepnya adalah pemberdayaan masyarakat. Terutama dari Pokdarwis dan Pengelola Desa Wisata,” kata Suto. 
Di Desa Wisata Cikakak juga terdapat sejumlah pedagang souvenir, asli buatan warga diantaranya hiasan kepala kera yang terbuat dari kelapa.

Penulis: Parsito Tommy

Editor: Andy Ist Merdeka

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX