Suara Purwokerto - Secara umum tiga tahun kepemimpinan Bupati Banyumas Ir Achmad Husein dan Wakil Bupati Banyumas Drs Sadewo Tri Lastiono dinilai pegiat LPPSLH Purwokerto yang juga pakar kebijakan public Doktor Barid Hardiyanto, menunjukkan peningkatan kepuasan public. Hal itu ditandai sejumlah capaian berhasil dibuat misalnya adanya lapak Publik, juga program Satu Desa 3 sarjana. Hal itu diungkapnya Kamis (1/7/2021) dalam forum Rilis dan Diskusi Publik dari Lingkar Kajian Banyumas (LKB) Fisip Unsoed Purwokerto, yang berlangsung secara virtual.
Khusus penanganan covid, juga terlihat jelas komitmen Pemkab Banyumas yang serius dan selalu up date di media social. Ditambah kini kesadaran public untuk ikut vaksin tinggi sekali antusiasnya kata Barid.
Yang perlu disikapi saat ini jelang Pilkada 2024 kata Barid, melihat rilis hasil survey Lingkar Kajian Banyumas (LKB) Fisip Unsoed, perlu dipertanyakan Partai mau kemana dengan hasil riset masih tinggi PDI sebagai pilihan partai yang akan dipilih warga masyarakat. Menurut Barid, biasanya menjelang dua tahun memang sudah ramai soal Pilkada namun kini berbeda situasi karena semua masih konsentrasi apda penanganan Pandmei covid 19.
Sementara itu Dekan Fisip Unsoed Doktor Jarot Santoso saat membuka Diskusi Publik berharap meskipun LKB hasil risetnya belum banyak namun sudah mulai rutin. Pihaknya meng apresiasi KLB karena wadah ini menampung mahasiswa yang konsens dan peduli serta menjadi ajang pemerhati pada kebijakan public Pemkab Banyumas.
Harapannya tentu ke depan hasil hasil kajian KLB akan lebih diapresiasi dan didukung berbagai pihak. Survey ini dilakukan sejak 27 mei hingga 6 juni lalu dengan sasaraan warga Banyumas soal bidang kesehatan, pendidikan, social, dsn lain lain, menilai 3 tahun kepemimpinan Husein-Sadewo, tambah Jarot.
Pembicara lain Wakil Ketua DPRD Banyumas Supangkat, SH, MH menilai visi misi dari Husen sadewo di tahun ketiga ini belum semua tercapai azas keadilan terutama bidang kesehatan.
Jadi catatan dewan banyak, diantaranya soal refocusing anggaran untuk perbaikan jalan tidak tercapai. Dari 37 kegiatan, baru 24 yang dilaksanakan ungkap Supangkat.
Supangkat berharap, di sisa waktu dua tahun, Pemkab Banyumas akan serius juga memperhatikan lansia, juga soal target kampung keluarga berencana yang baru terealisir 27 kampung percontohan.
Asisten Sekda Pemerintahan dan kesra Ir. Didi Rudwiyanto, SH, M.Si yang mewakili Bupati dan Wakil Bupati Husen-Sadewo selama sekitar 10 menit memaparkan hasil tanggapan dari berbagai pihak. Menurut Didi, Kebijakan Publik di Banyumas juga jelas dipengaruhi oleh anggaran yang tahun 2020 saja refocusing anggaran 20 persen di semua pos.
Kita berharap sekali Pandemi covid 19 ini tidak jadi Pandemi eprmanen karena kita menyadari dampaknya kepada semua lini. Pemerintah hadir meski pandemic untuk mencerdaskan, memulihkan kesehatan dan memberikan layanan di semua sector ujarnya .
Tampil juga jurnalis Robi Sofian Amin dari CNN Banyumas juga mengakui tingkat kepuasan public, terlihat jelas.
Apa yang menjadi urgensi public hari ini saya lihat memang belum sepenuhnya selaras dengan 8 Program yang ditawarkan Husen-Sadewo saat kampanye dulu. Kiat menyadari, pandemi juga menjadi kendala itu terwujud ujarnya.
Masih ada beberapa PR Husen Sadewo kata Robi bagaimana pengangguran yang bertambah sebagai dampak pandemic diberdayakan melalui berbagai program kegiatan di desa .