Pohon Beringin Pegganti di Alun Alun Purwokerto Ditanam

Suara Purwokerto - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas menanam kembali pohon beringin Alun-alun Purwokerto Jumat Wage (4/5). Penananam pohon beringin yang berlokasi di sebelah barat daya alun-alun ini sebagai pohon pengganti, akibat pohon yang lama roboh. Penanaman kembali pohon beringin dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Srie Yono.

 

Terkait dengan penanaman beringin yang betepatan dengan hari Jumat, Srie Yono mengatakan tidak ada hitungan untuk menentukan hari. Menurutnya semua hari baik, hari Jumat paling baik.

 

Baiknya hari Jumat karena sebagian pegawai sudah menggunakan kaos olah raga sehingga lebih mudah untuk bergotong royong menanam beringin ini, katanya

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kabupaten Banyumas, Suyanto mengatakan pohon beringin yang ditanam sejenis pohon yang roboh dan seperti kelima beringin yang ada saat ini. Puluhan petugas DLH dikerahkan untuk penanaman pohon ini

 

Pohon ini diambil dari Terminal Banyumas depan SMK N 1 Banyumas, karena sama-sama milik Pemkab Banyumas, untuk bekas beringin ditanami pohon bergola, katanya

 

Pohon pengganti ukurannya tidak terlalu besar. Hal itu dengan pertimbangan harapan hidup pohon yang lebih besar. Dan media menanam pohon pun diganti dengan tanah yang dicampur dengan kompos, karena tanah yang lama sudah terlalu padat dan kurang subur.

 

Dipilihnya pohon yang berukuran kecil, agar akarnya bisa lebih mudah berkembang dan tumbuh. Selain itu biaya untuk pohon kecil ini lebih murah, dan mudah membawanya, jelasnya

 

Yanto mengakui proses pencarian pohon beringin pengganti memang cukup lama. Hal tersebut karena tidak adanya penjual pohon beringin sebagaiamana yang ada di alun-alun. Kebanyakan penjual, hanya menjual beringin kuning atau ada pohon yang sama tetapi ukuran terlalu kecil.

 

Yang menjual beringin seperti di Alun-alun Purwokerto tidak ada. Sempat ada wacana ganti jenis pohon lain, akan tetapi setelah dipertimbangkan, kita kembali pada jenis pohon beringin yang sama, ujarnya.

 

Salah satu pohon yang sempat menjadi wacana sebagai pohon pengganti adalah pohon trembesi. Namun setelah dikanji pohon trembesi memiliki daun dan batang yang melebar ini, dinilai tidak cocok ditanam di alun alun.

 

Kepala DLH menjelaskan, selain dahannya yang bisa melebar, akar pohon juga bisa keluar ke permukaan, menjadi alasan tidak digunakannya pohon ini.

 

Parsito