Wisata

Warga Stasiun Purwokerto dikejutkan "Kebo Kuning" Yang Berdiri Kokoh di Halaman Stasiun

Senin, 8 April 2024 19.35

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo saat meresmikan Lokomotif

Suara Purwokerto - Kokoh, tegak, menahan terik matahari dan tak gentar di hujani derasnya air serta kuat menahan kencangnya angin, itulah sosok "Kebo Kuning" yang kini berdiri di halaman Stasiun Kereta Api Purwokerto.

Ya, Monumen Lokomotif "Kebo Kuning" C300 milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 5 Purwokerto yang berdiri gagah di Stasiun Purwokerto resmi dibuka untuk umum oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, Senin (8/4/2024). Peresmian ini menandai Lokomotif Kebo Kuning C300 menjadi monumen lokomotif pertama di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.

"Kehadiran monumen Lokomotif Kebo Kuning ini semoga dapat menjadi ikon baru Kota Purwokerto yang membanggakan masyarakat sekaligus menjadi daya tarik wisata tersendiri khususnya bagi pencinta kereta api. KAI juga berharap keberadaan lokomotif ini menambah semarak suasana dan membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat khususnya pelanggan KA di Stasiun Purwokerto,” jelas Didiek.

Didiek menambahkan monumen ini sebagai komitmen dan upaya KAI Daop 5 Purwokerto untuk melestarikan benda cagar budaya kereta api sebagai bagian dari sejarah transportasi Kereta Api sekaligus sebagai media edukasi bagi masyarakat khususnya generasi saat ini dan mendatang.

Menilik dari sejarahnya diawali pada tahun 1963, dua lokomotif hidrolik didatangkan dari pabrik Schoema, Jerman yang kemudian diberi nama Kebo Kuning I dan Kebo Kuning II. Kata "Kebo" dalam Bahasa Jawa artinya "kerbau" sedangkan "Kuning" diambil dari ciri khas warna kuning yang mendominasi lokomotif ini.

Lokomotif Kebo Kuning bergandar tipe C artinya lokomotif ini memiliki 3 roda penggerak yang digerakkan oleh achsgetriebe (axle gear). Lokomotif ini memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.760 mm, dan tinggi 2.860 mm. Beroperasi di lintas sepur  dengan lebar 1.067 mm, Lokomotif Kebo Kuning memiliki daya motor diesel sebesar 100 HP (horse power).

Kedua lokomotif ini memiliki tugas khusus yaitu dinas langsir di dalam Balai Yasa Semarang (Jalan Pengapon). Pada tahun 1991, Balai Yasa Semarang ditutup sehingga kedua lokomotif tersebut dipindahkan ke Balai Yasa Tegal. Di kemudian hari, Lokomotif Kebo Kuning I dan II akhirnya terpaksa berhenti beroperasi karena tidak tersedianya suku cadang. Dinas langsir pun kemudian digantikan oleh Lokomotif D301. Pada perkembangannya, tersisa 1 (satu) unit lokomotif Kebo Kuning yang berada di Balai Yasa Tegal.

Selanjutnya, pada 13 Februari 2024, Lokomotif Kebo Kuning dikirimkan dari Balai Yasa Tegal ke Stasiun Purwokerto untuk kemudian dijadikan monumen. Kini, Lokomotif Kebo Kuning menjadi monumen lokomotif pertama di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.

"Harapannya, masyarakat bisa mencintai dan menjaga lokomotif ini, agar tetap lestari dan terjaga, tetap dalam kondisi bersih, jangan sampai ada vandalisme," tutup Didiek sekaligus mengakhiri keterangannya.

( Mas Say )

Penulis: EsAy

Editor: Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX