Wisata

Keajaiban Curug Nangga Petahunan

Jumat, 8 Juni 2018 05.00

Pesona Curug Nangga yang terletak di Desa Petahunan Kecamatan Pekuncen Banyumas sangat menakjubkan.Sungguh anugerah Sang Maha Pencipta yang tak tenilai harganya.Curug Nangga melesat menjadi tujuan wisata baru yang ramai diperbincangkan masyarakat dan menjadi  trending topic di media massa dan elektronika.

Keindahan air terjun yang berlapis tujuh,dengan panorama pegunungan yang dihiasi pepohonan ,sawah,dan kebun membuat Curug Nangga menjadi idola baru bagi pemburu wisata,untuk menikmati keajaiban alam yang lama tak terjamah oleh wisatawan.

Berduyun-duyun para pelancong memadati tujuan wisata yang baru dikenal dan sangat asri. Walapun fasilitas menuju Curug Nangga belum memadai namun tak menyurutkan langkah penikmat wisata alam untuk sampai ke Curug Nangga

Kebanggan bagi penulis yang dilahirkan di kecamatan pekuncen akan keajaiban Curug Nangga memberikan harapan baru bagi masyarakat Petahunan,untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan penghasilan dengan hadirnya para pengunjung yang tiap hari melancong ke Curug Nangga.

Tidak hanya warga masyarakat petahunan saja yang akan merasakan manfaat wisata baru Curug Nangga Petahunan,akan tetapi dua desa yang menjadi penghubung yaitu desa Cikawung, dan Semedo akan merasakan imbasnya baik secara ekonomi, budaya, sosial dll,

Dampak positif dari Wisata baru "Curug Nangga"desa Petahunan paling banyak terjadi pada aspek ekonomi, dimana "Pariwisata dapat menciptakankesemptan berusaha dan bekerja,dapat meningkatkan pendapatan sekaligus mempercepa pemerataan pendapatan masyarakat, meningkatkan penerimaan pajak pemerintah, meningkatkan pendapatan nasional dan memperkuat neraca pembayaran (Oka A.Yoeti,2008,21)

Naisbitt dalam" Global Paradok" menjelaskan bahwa pariwisata merupakan penyumbang bagi ekonomi global yang tidak ada tandingannya dimasa yang datang.Adapun pertimbangannya :

1.Pariwisata memperkerjakan 240 jt orang diseluruh dunia atau satu dari setiap sembilan pekerja,10,6%angkatan kerja
2.Pariwisata adalah penyumbang ekonomi terkemuka di dunia yang menghasilkan 10,2 % produk domestik bruto (PDB)
3.Pariwisata adalah produk terkemuka untuk mendapatkan pajak sebesar $55 Dollar.

Desa Semedo yang berada dibawah desa petahunan juga memiliki beberapa potensi pendukung yang dapat dikembangkan seperti produksi gula gelapa, gula kristal, jenang Gunung Berkah milik H Gumuk Sutopo.

Begitu pula desa Cikawung sebagai tempat pertama menuju Curug Nangga yang di mulai pertigaan jalan raya Pirwokerto Jakarta. apabila digali dengan potensi yang sudah ada seperti, rumah makan Sumber Alam (100 m sebelum memasuki pertigaan Kebon Jambe ke Petahunan) Warung Makan Murah sebelah Masjid Jami Cikawung dan Soto Ayam,Pertigaan.Kebon Jambe

Sebenarnya apabila Dinas Pariwisata Banyumas mampu memaksimalkan potensi Curug Nangga Petahunan dan beberapa desa pendukung di sekitarnya potensi pariwiasata yang ada akan lebih hidup lagi.

Jalur menuju Curug Nangga disamping ditempuh dari pertigaan Kebonjambe Cikawung juga dapat ditempuh lewat pertigaan SMP Maarif 01 Pekuncen Desa Karangkemiri,-Grumbul Sindang berbelok ke kiri, ke arah desa Semedo, ada kebun Sineran yang biasa dijadikan ajang Motor Cross/trail 

Juga menjanjikan buat penggemar sepeda "Gowes" untuk menjelajahi daerah pegunungan Semedo lewat jalur Karangkemiri.

Dipertigaan Sineran ke arah kanan grumbul sindang juga menjadi medan menjajikan untuk arena touring sepeda/.sepeda motor menuju Waduk Penjalin Patuguran Brebes.

Dukungan Pemkab Banyumas dalam pengembangan kawasan Wisata Baru sangat penting sekali agar potensi alam yang begitu besar dan indah dapat dieksplorasi untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Upaya perbaikan sarana transportasi jalan diperlukan agar perjalan ke daerah tujuan wisata lebih nyaman, juga perbaikan selokan air, rambu-rambu lalu lintas yang masih nihil sangat diperlukan.juga perbaikan tebing ,serta pembenahan pada jalan tanjakan "Tikungan Gobed " kebon Jambe cikawung yang cukup berbahaya.juga 

Takalah penting pengaturan lalu lintas di pertigaan Cikwaung Jalan Raya Jakarta-Purwokerto yang mulai padat dikunjungi wisatawan pada hari Sabtu dan Minggu perlu mendapat perhatian cukup penting, agar arus lalu lintas bisa lancar dan aman tidak menggangu perjalanan ke Curug Nangga maupun lalu lintas jakarta-Purwokerto

Pariwiata salah satu sektor pembangunan dapat memacu pertumbuhan ekonomi (Selo Sumardjan,197,:58) pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai potensi obyek wisata.

Dengan adanya perkembangan industri wisata disuatu wilayah, arus urbanisasi ke kota-kota besar dapat ditekan. Hal ini disebabkan pariwisata memiliki tiga aspek pengaruh yaitu aspek ekonomi (sumber devisa, pajak-pajak)aspek sosial (penciptaan lapangan kerja) dan budaya (Hartono,1974:45) 

Keberadaan sektor pariwisata tersebut seyogyanyamemperoleh dudkungan dari semua pihak seperti pemerintah daerah (Pemkab Bms,Pemprov,Jateng Pusat) sebagai pengelola, masyarakay yang berada dilokasi objek wisata serta partisipasi pihak swasta sebagai pengembang

Agar masyarakat Petahunan dan dua desa penyangga Semedo,- Cikawung memperoleh manfaat Kawasan Wisata Baru "Curug Nangga" maka diperlukan program pendidikan dan latihan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui usaha-usaha:

1.Menstimulir usaha kecil dan mikro di destinasi pengembangan wisata Curug Nangga
2.Mendorong kerajinan setempat dan warung/toko souvenir bagi wisatawan
3.Menciptakan lapangan kerja bagi penduduk lokal
4.Memfasilitasi kemitraan
5.diversifikasi produk wisata,terutama produk-produk yang melibatkan penduduk lokal
6.Menggunakan kebijakan pemerintah,pemprov,pemkab,mempengaruhi sektor wisata dalam meningkatkan peran penduduk lokal
7..Memfasilitasi joint venture antara sektor swasta dan masyarakat
8.Menentukan cara yang tepat untuk mendistribusikan pembiayaan
kepada masyarakat
9.Memonitor dampak,sosial, budaya dan lingkungan

Dalam buku laporan Eksekutif Dampak Sosial Budaya Pembangunan Pariwisata (1999) UGM menjelaskan bahwa dalam prespektif ilmu sosial dan humaniorah pengertian lingkungan tidak hanya merujuk pada lingkungan fisik,tetapi juga wujud yang lebih abstrak,yakni lingkungan sosial dan budaya.Lingkungan sosial adalah segenap pola-pola perilaku interaksi, relasi yang ada antar individu.Lingkungan budaya adalah segenap nilai, pandangan hidup,norma, aturan, yang belum menjadi milik individu, yang belum diiternalisasi.

Perilaku manusia memiliki dua aspek, yaitu aspek sosial dan budaya;Aspek sosial lebih kongkrit sifatnya daripadaaspek budaya.Aspek sosial dari kehidupan manusia adalah relasi-relasi sosial,ikatan-ikatan sosial,yang merupakan abstraksi dan interaksi ayang terjadi antara satu individu dengan individu lain, seperti kerjasama, perselisihan dan partisipasi.Sedangkan aspek budaya adalah sisi pengetahuanyang terdapat dibalik perilaku atau interaksi tersebut, termasuk juga tentang pelestarian budaya,norma bahasa, upacara religi dan life style.

Dalam buku "Pengetahuan Kepariwisataan (Marpaung,2002:71) adanya pengaruh terhadap Kebudayaan adalah ketika kebudayaan yang kuat datang ke kebudayaan yang lemah, lalu yang lemah ini terpengaruh kebudayaan yang kuat.Artinya banyak melibatkan wisatawan/turis yang kebudayaannya kuat dan seringkali masyarakat mengikuti gaya mereka yang lebih bebas.

Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan Murphy (1985:5 dalam Sukarsa:1999:10) bahwa suatu perjalanan akan membawa dampak yang berbeda.Artinya adalah wisatawan yang melakukan perjalanan ke suatu destinasi pariwisata ada kemungkinan wisatawan tersebut akan membawa dampak baik untuk dirinya maupun masyarakat yang dikunjunginya.

Sesungguhnya beberapa desa di Kecamatan Pekuncen menyimpan potensi wisata yang belum tergali seperti Curug Nangga di desa Glempang yang sama eksotisnya seperti Curug Nangga Petahunan yang memerlukan penanganan lebih serius 

Karena lokasinya berada di kawasan hutan Pinus , Bendungan Bunton desa Pekuncen, Juga Curug Nangka di grumbul Gunung Anyar Krajan yang apabila dikembangkan dengan memadukan kegiatan lain seperti outbond , kolam renang dll , Krajan juga sangat potensial menjadi tujuan wisata.

Upaya Pemkab Banyumas saat Dishutbun dibawah kepemipinan Wisnu Hermawanto yang merintis Taman Hutan Rakyat (Tahura) 20008 perlu dihidupkan lagi, oleh karena potensi hutan yang begitu banyak tanaman hutan dan lingkungannya dapat dijadikan ekowisata untuk pendidikan,penelitian,berbagai aneka tumbuhan hayati dan memnggairahkan wisata lingkungan yang berbasis keilmuan. 

Penulis yang diikut sertakan dalam berbagai studi banding di Taman Hutan Rakyat (Tahura) R Soerjo Malang, Kebon Raya Bogor,Kebun Raya Cibodas,Hutan Wanagama Gunungkidul, sampai ke Taman Hutan Raya Bung Hatta Padang pada th 2008 bersama Ketua DPRD Suherman, Dr Sulistiyo (Ketua PB PGRI,/DPD), Dr.Slamet Rosyadi (Dir MAP Unsoed) ,Ir.Wsinu Hermawanto (Ka Dishutbun Bms),Ir. Agus Cholid Hasyim (Ka BLH), dll .

Mudah-mudahan Curug Nangga menjadi tempat wisata yang terus berkembang layaknya Baturaden, Curug Cipendok, Dreamland dan obyek wisata lainnya di Kabupaten Banyumas menjadi komoditi ekonomi pariwisata yang mampu menggerakan potensi alam dan potensi kreatif sumber daya manusia untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dengan tetap memperhatikan perubahan-perubahan sosial,budaya,lingkungan yang ahrus segera dipersiapkan lebih dini agar kelak pengembangan kawasan wisata tetap harmoni dengan lingkungan sosial dan budaya warga Petahuanan, Semedo dan Cikawung.

Penulis: Kang Mul

Editor:

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX