Wisata

Menengok Subak, Menakar Pariwisata Banyumas

Rabu, 2 Agustus 2017 05.53

Suara Purwokerto - Dalam kunjungan study banding Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas dengan didampingi beberapa wartawan Banyumas tanggal 26-29 Juli 2017,Bali menjadi obyek lawatan ini terutama dengan salah satu destinasi wisatanya yang mendunia yaitu Subak. 
Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para pemilik lahan dan petani yang diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.
Pada tahun 2012 ini UNESCO, mengakui Subak (Bali Cultur Landscape), sebagai Situs Warisan Dunia, pada sidang pertama yang berlangsung di Saint Petersburg, Rusia.

Subak telah menjadi destinasi wisata dunia Dan nenarik banyak wisatawan berkunjung di Teras Ceking Kecamatan T egalalang Kabupaten Gianyar Bali. 
Melihat dari dekat bagaimana subak telah menjadi sasaran wisatawan domestik maupun mancanegara tak bisa lepas karena Bali sendiri telah menjadi pulau yang mendunia di bidang pariwisata. Namun keidahan alam persawahan sejatinya banyak dimiliki oleh wilayah - wilayah lain di Indonesia. Banyumas sendiri nemiliki persawahan yang sangat menarik sebagai obyek wisata baik keindahan maupun suasananya. 

Kepala Dinas Pertanian Banyumas Widarso mengatakan bahwa persawahan di beberapa desa di Kabupaten Banyumas memiliki bentuk tanah terasering sama dengan apa yang ada di TegalAlang Gianyar Bali. 

Lantas bagaimana potensi keindahan alam Banyumas dapat dijadikan penunjang bagi potensi pariiwisata secara terpadu di Banyumas.

Menakar kekuatan potensi pariwisata Kabupaten Banyumas dengan berkaca dengan daerah -daerah lainnya,menurut Kepala Dinporabudpar Banyumas Azis Kusumandani, ada banyak hal yang perlu penataan lebih jeli lagi. Banyumas memiliki destinasi -destinasi wisata baru selain baturraden yang sudah dikenal di dunia pariwista. Puluhan curug dan tebing -tebing dengan view yang bagus ada di Banyumas. Jika bicara wisata kota Purwokerto sebagai ibukota kabupaten memiliki taman -taman kota yang indah seperti Taman Balai Kemambang. 
"Belum lagi potensi heritage yang banyak kita lihat masih ada di Banyumas " ujar Azis. 

Lebih jauh Azis mengungkapkan bahwa dibutuhkan polesan dan sentuhan kreatif agar semua potensi itu dikenal diluar maupun didalam wilayah Banyumas. 
" Kami sedang menata kembali SDM yang ada dilingkungan kami agar siap untuk saling melakukan inovasi " kata Aziz. 

Praktisi Pariwisata yang juga pemandu wisata Endro ketika diminta tanggapannya tentang bagaimana kekuatan potensi wisata Banyumas untuk mensuksekan program national 20 juta wisatawan mancanegara sebagai target nasional di tahun 2018 mengatakan perlunya pembenahan terlebih pada kesadaran masyarakat Banyumas. 
"Masyarakat Banyumas harus memahami obyek obyek wisata yang ada serta kelebihannya agar bisa menyuarakan keluar "ungkap Endro. 

Kesadaran masyarakat untuk membantu pemerintah daerah mensosialisasikan detinasi yang ada akan sangat membantu kemajuan pariwisata. 

Wartawan senior Sigit Oediarto yang telah beberapa kali mengunjungi destinasi wisata di Indonesia optimis Banyumas dengan synergy yang baik antara dinas terkait dengan pihak -pihak yang berkompeten pariwisata Banyumas akan lebih berkembang. 

Dari beberapa kunjungan studi banding yang dilakukan Banyumas ke DTW lain di Indonesia tergali kekuatan dan kelemahan yang perlu pembenahan agar pariwisata Banyumas bangkit. Menurut Kepala Bagian Humas Kabupaten Banyumas Joko Wiyono yang berperan aktif dalam kunjungan ini adalah kembali pada kesiapan semua pihak untuk bekerjasama mengolah kepariwisataan Banyumas. 

Penulis: Andy MERDEKA

Editor:

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX