10.000 Pekerja Hutan di KPH Banymas Barat Diasuransikan

PURWOKERTO - Memperingati HUT ke-63, Perum Perhutani KPH Banyumas Barat memberikan tali asih kepada anak yatim piatu di Purwokerto dan satunan kepada penyadap getah pinus yang meninggal dunia.

Penyerahan tali asih dan santunan kepada ahli waris penyadap yang meninggal diserahkan oleh Admistratur/Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) KPH Banyumas Barat Arif Fitri Saputra di aula KPH Banyumas Barat pada Senin (1/4/2024) malam.

"Peringatan HUT ke-63 Perhutani yang jatuh pada 29 Maret dilakukan secara sederhana. Direksi memerintahkan peringatan diisi dengan kegiatan sosial, pemberian tali asih dan penerahan santunan," terang Arif.

Ia menjelaskan di KPH Banyumas Barat yang memiliki kawasan hutan sekitar 45.000 Ha, sebagian besar merupakan hutan pinus. Dengan kawasan hutan yang tersebar di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, KPH Banyumas Barat merekrut sekitar 8.000 tenaga penyadap getah dan 2.000 penebang pohon.

"Para penyadap getah dan penebang pohon tersebut semua diasuransikan dan tidak mengenal batas usia. Meski sudah lansia kalau memang masih sanggup dan bersedia bekerja, semuanya diasuransikan," tandas Arif.

Selain kawasn hutan pinus, di KPH Banyumas Barat juga ada sebagian kecil kawasan hutan jati, mangrove serta kayu putih. Tetapiyang palin mendominasi adalah hutan pinus.

Menurut Arif, kawasan hutan di wilayahnya juga ada yang enjadi kawasan wisata, tetapi baru sebagian kecil. Diantaranya wisata hutan mangrove Tritih, Kemit Forest di Kabupaten Cilacap dan Wanasuta Dermaji Lumbir, Kabupaten Banyumas yang bekerja sama dengan pihak ketiga.

"Untuk wisata di wilayah KPH Banyumas Barat masih sedikit. Sebenarnya masih banyak yang bisa dikembangkan. KPH Banyumas Barat mengundang investor untuk mengembangkan objek wisata alam yang ada di KPH Banyumas Barat. Potensinya cukup bagus. Saya sangat senang dan membuka peluang bila ada pihak ketiga yang berniat mengembangkan wisata alam," ujar Arif. (Mas Sudi)