Suara Purwokerto - Untuk menjaga kelestarian alam, mencegah bencana alam dan menjaga kawasan sebagai daerah resapan air, lereng Gunung Slamet bagian selatan, tepatnya di Desa Melung, Kedungbanteng, Minggu (3/2/2019) ditanami 3.100 bibit berbagai jenis tanaman. Ribuan bibit tanaman itu merupakan bantuan dari berbagai instansi dan kelompok masyarakat yang ada di Banyumas.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Melung, Kusworo, menjelaskan 3.100 batang pohon bibit tanaman yang ditanam tersebut seperti jenis pucung, pohon buah jenis manggis, nangka dan alpukat.
“Pohon-pohon ditanam ini bukan termasuk pohon tebang, meskipun pohon pacung tanaman keras tetapi bukan pohon tebang. Kayunya tidak bisa dimanfaatkan untuk keperluan mabel serta daunnya juga beracun,” kata Kusworo.
Bibit tanaman penghijauan berasal dari sumbangan instansi dan kelompok masyarakat, seperti Istitut Teknologi Telkom Purwokerto, PLN Purwokerto, RAPI, TAGANA, Komunitas Jeep, Muhammadiyah Disaster Management Center, dan Pramuka Kabupaten Banyumas.
Menurutnya penanaman yang dilakukan di lereng Gunung Slamet itu sebagai bentuk untuk melestarikan alam, karena daerah lereng selatan Gunung Slamet merupakan daerah resapan air untuk kabupaten Banyumas.
Kepala Desa Melung, Khoerudin yang ditemui terpisah menambahkan, pihaknya mendukung kegiatan penghijauan dan ikut berperan untuk mendorong berbagai elemen masyarakat khususnya di wilayahnya untuk peduli terhadap kelestarian hutan. “Wilayah kami ini paling berdekatan dengan kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyumas Timur, sehingga masyarakat kami ikut bertanggungjawab untuk melestarikan hutan," ungkapnya.