Selasa, 1 Mei 2018 12.21
Lagu Gambang Semarang mengalun , menyambut penumpang turun di Stasiun Tawang.Setelah perjalanan 4 jam lebih saya merasa agak penat dan perlu mampir untuk menambah energi agar badan kembali segar.Es Jeruk nipis dan semangkok Soto Khas yang saya dapat di Cafe Pojok Gerbang Tawang cukup enak saya nikmati sebelum melanjutkan Perjalanan
Sudah beberapa waktu saya janji untuk bertemu seorang wanita asal Karanglewas Banyumas yang malang melintang di dunia pendidikan di kota Semarang ini.Maka menjelang Hari Pendidikan Nasional saya mengejarnya ke Semarang.
"Sudah terlanjur sayang sama Semarang sebab sejak kuliah saya hidup di kota ini" ucap Dr Titi Priyatingsih MPd yang berhasil saya temui hari itu juga,saat ibukota Provinsi Jawa Tengah ini terasa menyengat panasnya.Namun keakraban Titi Pri, begitu saya biasa menyapa membuat sejuk dan saya bisa memulai mewawancarainya.
Sambil menyusuri jalan menuju Cinde, kami terus mengobrol tentang pendidikan.
"Kesempatan-kesempatan di dalam dunia pendidikan itu semakin banyak.Setiap anak di Indonesia punya kesempatan yang sama, baik di dalam maupun di luar negeri.Kerjasama dunia pendidikan dengan negara-negara Asean dan negara lain juga sangat terbuka" cerita Titi sambil menunjukkan foto kegiatan dirinya di sebuah sekolah di Cina, menandatangani MOU pertukaran pelajar.Cina dan Jepang ia kunjungi dalam upaya melihat dari dekat pendidikan di negeri itu.
Saya beruntung bisa ngobrol dengan wanita yang aktif dalam berbagai kegiatan,dari kegiaran sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Semarang hingga kegiatan dinas serta undangan seminar-seminar.
Usai bertemu teman sekolah, Titi Pri mengajak saya menyusur Kota Lama dengan keindahan arsitek bangunan- bangunan kuno dan kamu mampir di sebuah rumah makan Ikan Bakar.
Sop Ikan dengan kuah yang sedap membuat saya kembali menemukan kenikmatan
"Sering saya mengajak teman-teman untuk rapat di sini, nyaman untuk berdiskusi" ucap Titi sambil menunjuk sebuah ruangan di bangunan yang artistik di tengah Kota Lama Semarang.
Titi tak penah lepas dari koordinasi dan konsilidasi dalam bekerja.Semua hal terutama di SMA Negeri 5 Semarang dibicarakan dengan matang dan sesuai dengan masing-masing, baik menyangkut pelaksanaan belajar mengajar,kerja karyawan dan pembinaan anak didik.Empat tahun menjalani fungsi kepala sekolah di SMA tersebut ditambah puluhan tahun pengabdian di bidang pendidikan membuatnya mudah menbaca sikap manusia dilingkungannya.
"Bekerja dengan ikhlas dan amanah niscaya akan membuahkan hasil yang baik.Sejak saya bekerja ,saya melakukan dengan kesungguhan tanpa melihat siapa kepala sekolah atau atasan saya.Ini masih harus ditambah pengertian dari keluarga atau pasangan kita.
" Tugas sebagai abdi negara dalam pendidikan tentu ada batas, ini yang perlu kita pikir mau apa setelah itu" ucap Titi.Ada beberapa rencana termasuk membuat lembaga pendidikan praktis untuk masyarakat sesuai dengan dunianya.Dr Titi Priyatiningsih M Pd masih total dalam bekerja hingga kapanpun ia mampu dan mampu.
Salah satu sisi gedung SMA Negeri 5 Semarang dengan hiasan tanaman bunga yang artistik.
Penulis: IsMer
Editor:
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX