Profil

Haji Lukito, Sosok Petani Inspiratif

Kamis, 27 Juli 2017 04.01

Suara Purwokerto - Salah satu petani lada hitam di provinsi lampung yang sukses dan di kenala meluas secara regional,nasional dan manca negara adalah Pak Haji Lukito.

Pak Haji Lukito merupakan penduduk warga RT 18 RW 05  Desa Sukadana Baru Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur kelahiran Desa Songgom Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes pada tanggal 14 Mei 1958.

Perjalanan hidupnya cukup menarik karena Pak Haji Lukito bukanlah pribadi dengan pendidikan yang tinggi ,beliau hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar.

Pak Haji Lukito pindah ke Lampung Timur mengikuti kedua orang tua Bpk Sumoro dan Ibu Masitoh  bersama 9 saudara kandungnya pada tahun 1965.

Saat itu ia masih kecil tak mengerti mengapa kedua orangtuanya harus hijrah dari Desa Songgom Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes ke pulau Sumatra tepatnya di Kabupaten Lampung Timur

Ketika usia semakin dewasa semakin mengerti dan memahami mengapa bapak ibunya memilih menetap di Lampung Timur agar kehidupan keluargnya lebih mapan ,damai dan sejahtera,

Pilihan hidup  itu ternyata terbukti benar dikemudian hari berkat kerja keras, mau belajar,berantanya dan bergaul dengan semua kalangan,baik petani,penyuluh ahli pertanian, pejabat  pejabat pemerintahan. 

Pak Haji Lukito anak lelaki putra Bpk Sumoro dan Ibu Masitoh menjadi pribadi yang tangguh. disegani dan menjadi panutan petani lada di Kabupaten Lampung Timur.

Memulai berkebun Lada pada tahun 1980 dengan menyewa kebun milik tetangga di Desa Sukadana Baru dengan luas 2 hektar.

Bertahun-tahun hidupnya dihabiskan dengan membudidayakan lada dengan vaietas Natar 1 yang menjadi tanaman lada dibudidayakan di desanya.

Hasil Jerih payahnya dikumpulkan untuk kehidupan sehari-hari kelurganya dan juga ditabung untuk membeli sebidang kebun agar tak lagi menyewa pada tetangganya.serta menyisikan buat tabungan Ongkos Naik Haji (ONH)

Mulai tahun 2000 Pak Kaji Lukito berhasil mandiri berkebun lada menggunakan kebun miliknya seluas 2 ha dikelola bersama istrinya Ibu Maryati dan kedua anaknya.

Penulis: Kang Mul

Editor:

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX