Profil

Sosok Perempuan Inspiratif Mamluaturro’fah,S.Pd.I Da'iyah Dari Gumelar

Kamis, 20 Juli 2017 22.29

Suara Purwokerto - Perempuan muda  kelahiran 09 April 1985 Dusun Kedunglemah Desa Kedngbanteng Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas tergolong perempuan energik dengan moblitas sangat tinggi 
Dengan seabreg kegiatan sehari –hari sebagai ibu rumah tangga,pendidik,organisatoris dan menjadi  seorang daiyah yang tengah menanjak namanya  di daerah Banyumas ,Purbalingga dan Cilcacap.dan Kabupaten Bresbes
Perpaduan  bakat,ilmu pendidikan formal dan pendidikan non formal yang dimiliknya menambah kekuatan materi yang dibawakan saat menjadi pembicara pada saat menyampaikan tausiyahnya dalam setiap pengajiannya.



Mamluaturro’fah ,S.Pd.I,adalah putri ke-8  pasangan Pengasuh Pondok Pesantren YADRI KH Achmad Mansyur dan Nyai Zuhroh pelan-pelan tengah mengikuti jejak Ayahnya yang juga seorang guru ngaji dan dai yang sudah cukup  dikenal di Kabupaten Banyumas.

Bakat berbicara di depan umum sudah terlihat sejakduduk bangku SDN 3 Kedungbanteng  pada upacara-upacara hari besar Islam berpidato didepan kawan-kawan sekolahnya saat itu.

Lulu,panggilan Mamluaturro’fah makin terasah dengan aktif di kegiatan ekstra kulikuler sejak SMP sampai dengan Perguruan Tinggi sehingga bakatnya menemukan ruangan untuk mengeksplorasi potensi yang ada pada dirinya.
Tidak hanya menuntut ilmu pendidikan formal,Lulu juga menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al-Hikmah Pedurungan Semarang. 

Setelah menikah dengan Ustadz Amirudin ,Lulu mengikuti suaminya tinggal di Desa Gancang Rt 01 RW 02 Kecamatan Gumelar menjadi seornag pendidik dan mengabdi pada MI Ma’arif  NU Gancang  yang telah diajalani selama 10 tahun yang lalu.

Ibu dua orang anak ini adalah sosok organisatoris yang cukup handal mampu memimpin kaum muda dengan dipercaya menjadi Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Gumelar selama dua periode sampai sekarang ini

Kondisi geografis dengan bukit dan pegunungan tak menghalangi kegiatan yang dilakukan setiap waktu untuk memberikan semangat dan motivasi pada kaum perempuan agar  menjadi perempuan yang mampu menghadapi perkembangan dan perubahan jaman dengan berpegang teguh pada ajaran agama Islam.
Kesibukannya semakin bertambah dengan membagi ilmu pada masyarakat Desa Gancang bersama suami tercinta Ustadz Amirudin dengan mendirikan Madasah Nurul Yaqin yang terletak di depan rumah tempat tinggalnya.

Semua kegiatan dilakuan dengan senang hati karena sudah menjadi bagian perjalanan hidupnya mengabdi untuk kepentingan umat ,bangsa dan negara dengan bergerak diberbagai kegiatan keagamaan,kemasyarakatan.

Lulu,semaki dikenal namanya menjadi daiyah didundang mengisi pengajian dalam rangka hari-hari besar agama Islam seperti Maulid,Isro Mi’raj,Hajatan diberbagai daerah.

Penulis: Kang Mul

Editor: Andy

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX