Nasional

Peneliti Unsoed Dampingi Petani untuk Murnikan Padi Sri Kawung

Minggu, 28 April 2024 07.13

Dr.Dyah Susanti,SP.,MP. (Kepala Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Unsoed).

Suara Purwokerto
Banyak petani yang melakukan penyilangan sendiri untuk menghasilkan varietas padi baru. “Sayangnya informasi yang didapat petani tersebut belum memberikan gambaran utuh terkait metode yang semestinya dilakukan,” ungkap peneliti padi dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr.Dyah Susanti,SP.,MP

Tukijap--petani pemulia di Dusun Sribit Desa Wonolelo, Wonosobo, misalnya, bersama pengurus dan anggota Kelompok Tani Sidodadi, mengembangkan padi Sri Kawung dari hasil persilangan varietas Mentik Wangi yang nasinya enak dan beraroma wangi dengan padi lokal Ketan Emas yang berkarakter sangat pulen tetapi daya hasilnya rendah. 

Beras Sri Kawung yang selama tiga tahun ini mulai dikenal dan mendapat permintaan tinggi dari masyarakat Kabupaten Wonosobo, saat ini mengalami perubahan karakter. Berasnya menjadi tidak lagi beraroma wangi, karakter agronomiknya menjadi tidak seragam, terutama umur panen dan bentuk gabahnya. 

� �Kondisi ini disebabkan oleh belum sesuainya metode seleksi yang dilakukan dalam perakitan varietas Sri Kawung dengan kaidah ilmiah yang semestinya,” ujar Dyah.

Kelompok tani Sidodadi dan Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Wonosobo pun meminta tim peneliti Unsoed untuk memecahkan masalah tersebut. Dinas  Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo melalui Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) "Sri Handayani" Kecamatan Wonosobo juga meminta hal serupa.

Akhirnya Tim Pengabdian kepada masyarakat Fakultas Pertanian Unsoed yang diketuai Prof.Ir.Totok Agung Dwi Haryanto,MP.,PhD., beranggotakan Dr.Ir.Ponendi Hidayat,MP., dan Dr.Dyah Susanti,SP.,MP., melaksanakan pendampingan bagi petani pemulia tersebut melalui fasilitasi program Penerapan Ipteks LPPM Unsoed. 

� �Kegiatan pertama, diawali diseminasi ipteks dan kedua, karakterisasi yang dilaksanakan selain di lahan BPP Sri Handayani juga pada lahan produksi padi Sri Kawung yang dikelola KTNA Kecamatan Wonosobo,” kata Dyah.

� �Khusus kesempatan diseminasi ipteks pada Sabtu kemarin, Prof.Totok menyampaikan gambaran metode pemuliaan tanaman padi serta hal-hal yang perlu dilakukan dalam menghasilkan varietas unggul baru padi. Adapun karakterisasi dilakukan bersama di lapang untuk memastikan karakter ideal yang diharapkan oleh petani,” lanjut Kepala Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Unsoed ini.

Dia menjelaskan bahwa karakter unik dari padi Sri Kawung yang diperoleh di lapang, dalam satu malai ada beberapa gabah yang berbulu di bagian ujung malai, meski gabah di bagian pangkal dan tengah malai tidak berbulu. “Tetapi malai yang lain ada yang semuanya tidak berbulu. Hasil karakterisasi ini nantinya menjadi dasar seleksi lebih lanjut untuk pembentukan galur murni.”

Sebelum dilaksanakan seleksi untuk pembentukan galur murni, petani, dan penyuluh akan mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) untuk mendapatkan wawasan dan teori dasar metode pemuliaan padi dan seleksi galur murni, yang kemudian dipraktekkan bersama pemulia Unsoed.

“Program Penerapan Ipteks ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani pemulia dalam pembentukan galur murni Sri Kawung sebagai beras unggulan Dusun Sribit Desa Wonolelo, Kabupaten Wonosobo,” kata Dyah. (ES)

Penulis: Rdsa

Editor: Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX