Kamis, 7 Maret 2024 11.13
>Balai
Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) kembali menyelenggarakan Bimbingan Teknis
Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Tingkat Sekolah Dasar (SD) pada
5—10 Maret 2024 di kantor BBPJT, Jalan Diponegoro 250, Ungaran. Sebelumnya Bimbingan
Teknis Pengajar Utama RBD Tingkat SMP digelar pada Rabu, 28 Februari hingga
Senin, 4 Maret 2024.
>Kepala
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, mengatakan bahwa
revitalisasi bahasa daerah dilakukan sebagai bentuk penguatan bahasa daerah.
Fokus utama revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah ini adalah bahasa Jawa.
>“Mudah-mudahan
yang kita usahakan atau kita upayakan bersama ini menjadi komitmen kita dalam
menjaga bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa," kata Syarifuddin saat
membuka acara di Balairung Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah pada 5 Maret 2024.
>Syarifuddin
menuturkan bahwa segenap komponen pendidik, termasuk guru, dan narasumber
menjadi pembimbing dalam penguatan bahasa daerah.
>“Pembinaan
bahasa daerah berarti bagaimana Bapak dan Ibu guru mengajarkan bahasa daerah
kepada peserta didik. Guru mendekatkan bahasa daerah itu kepada penutur muda. Itulah
yang disebut sebagai pembinaan,” lanjutnya.
>Syarifuddin
juga menjelaskan alasan siswa menjadi sasaran dalam program revitalisasi bahasa
daerah.
>"Dalam
menekan laju kemunduran bahasa daerah, mengapa sasarannya siswa. Karena inilah
nanti anak-anak menjadi harapan kita untuk mempertahankan bahasa daerahnya,”
tegasnya,
>Syarifuddin
mengatakan bahwa program revitalisasi bahasa daerah ini tidak hanya semata-mata
ditujukan untuk lomba. Namun, diharapkan revitalisasi bahasa daerah ini juga
dapat menjembatani siswa dalam mengenal lebih dekat bahasa daerahnya.
>"Festival
Tunas Bahasa Ibu bukan tujuan utama, tetapi bagaimana mendekatkan siswa kepada
bahasa daerahnya, dalam hal ini bahasa Jawa, dengan cara menggunakan bahasa daerah
ini melalui materi-materi yang diberikan. Festival Tunas Bahasa Ibu dimaksudkan
sebagai apresiasi saja, selebrasi saja,” terangnya.
>Sementara
itu, Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pemodernan
dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Shintya, M.S., mengatakan bahwa terdapat
tujuh materi dalam acara yang digelar selama enam hari itu
>"Tujuh
materi ini nantinya menjadi tujuh mata lomba dalam FTBI yang akan
diselenggarakan di Jepara,” kata Shintya.
>Ketujuh
materi itu, lanjut Shintya, adalah membaca dan menulis aksara Jawa, mendongeng,
berpidato, menulis cerkak, menembang macapat, membaca geguritan, serta komedi
tunggal (stand up comedy).
>“Ketujuh
materi itu disampaikan oleh para pakar atau narasumber yang berasal dari
akademisi, praktisi, peneliti, sastrawan, seniman, dan komika. Para peserta
bimtek akan dibekali materi yang sangat bermanfaat dalam rangka revitalisasi
bahasa daerah melalui jalur sekolah atau lembaga pendidikan,” jelasnya.
>Shintya
menambahkan bahwa peserta Bimtek Pengajar Utama Tingkat SD tersebut terdiri
atas 140 guru dan pengawas sekolah dasar yang berasal dari 35 kabupaten/kota di
Jawa Tengah.
>“Harapan
kami, guru dan pengawas yang kami latih ini bisa mendiseminasikan atau mengimbaskan
kepada teman sejawat guru di lingkungan pendidikan wilayah masing-masing dan
peserta didik sekolah dasar,” ungkapnya.
>
<!--EndFragment-->Penulis: AgusBB
Editor: Aksana
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX