Nasional

Taufiq R Abdullah : Kasus PNS Hilang, Intelijen Lamban

Minggu, 10 Januari 2016 21.39

Suara PurwokertoPURBALINGGA - Banyaknya kasus PNS hilang akhir-akhir ini, disebut-sebut adanya kelambanan intelijen negara dalam mendeteksi dini terhadap aparatur pemerintahan yang diduga telah terpengaruh secara ideologi dan masuk dalam organisasi massa (ormas) fundamentalis tersebut.

Hal itu diungkapkan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Taufiq R Abdullah di sela-sela silaturahmi dengan warga NU dan PKB Purbalingga di RM Tien Catering, Purbalingga, Sabtu (9/1) dalam rangka reses dan tasyakuran usai gelaran Pilkada Purbalingga.

"Selain itu, PNS ini juga memiliki aturan yang harus ditegakkan, mereka harus disiplin dan setia pada negara. Nah, mereka yang menghilang itu, sebenarnya orang yang tersesat. Mereka harus ditolong agar kembali ke jalan yang lurus. Antisipasi agar tidak terjadi lagi juga harus dilakukan," kata dia.

Ketika disinggung tentang ormas tertentu yang diduga diikuti PNS yang menghilang itu, mantan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini mengatakan, sesungguhnya secara kasat mata ormas itu ada dan bergerak atraktif walaupun tidak masif. Gerakan ini menggaet tokoh pelajar yang cukup memiliki pengaruh.

"Nah kelompok yang semacam ini, yang secara tidak melawan ideologi Pancasila dan NKRI, kalau bisa dibina, diajak dialog bersama sehingga pemahaman mereka terhadap ideologi bisa diluruskan. Sekali lagi, mereka kan tersesat karena belajar dari pihak-pihak yang tidak jelas sumbernya, saya tidak mengatakan kelompok sesat. Diajak dialog oleh ahli agama," terangnya.

Kalau kelompok tersebut memang menyatakan terang-terangan melawan NKRI dan tidak setuju dengan ideologi Pancasila, lanjutnya, maka pemerintah harus berani tegas untuk melarang kelompok itu berkembang di negara ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga PNS yang berdomisili di Purbalingga dikabarkan menghilang sejak beberapa waktu lalu. Masing-masing Kepala Sub Bagian Rapat pada Sekretariat DPRD Purbalingga, Widodo Panca Nugraha warga Perum Babakan Baru, Desa Babakan, Kecamatan Kalimanah; Sekretaris Kelurahan Kembaran Kulon Kecamatan Purbalingga Praptono Adi bersama keluarga; dan dosen Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Iskandar Sobri warga RT 3 RW 3 Desa/Kecamatan Padamara bersama keluarganya.

Widodo Panca Nugraha dan Praptono Adi diduga menghilang mengikuti salah satu ormas. Data dari Polres Purbalingga, keduanya masih berada di Indonesia. Sedangkan Iskandar Sobri dikabarkan pergi ke Suriah pada 2014 lalu dan disusul istri beserta ketiga anaknya pada pertengahan 2015 lalu. Polisi belum bisa memastian apakah Sobri bergabung bersama gerakan radikal ISIS atau tidak.

Penulis: R PURBA

Editor: ANDY

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX