Hiburan

Komunitaas Teater Gethek Pentas Untuk Rakyat

Minggu, 4 Desember 2016 13.05

Suara Purwokerto - Komunitas Teater Gethek Ajibarang kembali menorehkan sejarah pertunjukan sandiwara yang inovatif .Ratusan pelajar dan warga masyarakat desa Banjaranyar Pekuncen  hanyut dalam sebuah drama adaptasi berjudul Juragan Lemah Ngablak yang digelar di balai dessa setempat sabtu malam (3/12). Inilaah pendekatan seni kepada masyarakat yang diharapkan membawa era baru daalam seni  pertunjukan.Edi Romadhon, sutradara dan pimpinan Teater Gethek berhasil membawa para pemain dan komunitas musik serta beberapa bintang tamu seperti aktor teater Lukman Suryaanto (Brebes) dan group musik humor Sopsan  menyatu dalam satu bingkai lakon yang membuat penonton awam terkesima dengan kisah menggelitik ini.Pertunjukan yang diwarnai dengan hujan lebat, tak menyurutkan kehadiran penonton dari kecamatan Pekuncen banyumas dan sekitarnya.Sejak pukul 19.30 masyarakat sekitar sudah siap menyaksikan pertunjukkan sandiwara yang  merupakan adaptasi dari naskah karya Bakdi Sumanto berjudul Sepasang Merpati Tua.Naskah ini berhasil "dibongkar" dengan harmonis oleh seniman yang telah beberapa kali memproduksi pertunjukan teater.Alumni IKIP Negeri Yogya (UNY-red) yang kini mengajar teater di beberapa sekolah dan perguruanh tinggi di Banyumas ini memberi motivasi kepada para pekerja seni teater khususnya di Banyumas bahwa teater mampu menjadi tontonan yang ditunggu masyarakat.Para pemain senior kelompok teater yang bermarkas di Ajibarang ini berhasil berkomunikasi dengan penonton dengan musik dan banyolan-banyolan .Esa Aji dan Aminah sebagai pemeran utama cerita ini sejak awal pertunjukkan telah mampu membangun suasana yang lekat dengan ide sutradara dalam perombakan naskah.Demikian juga kehadiran  bintang tamu seperti Lukman Suryanto, seniman teater asal Purwokerto yang kini tinggal di Brebes, mampu menyatu dengan alur pertunjukan dengan improvisasinya.Juragan Ajipun mampu merespon kehadiran Wanto Tirta sebagai penyair yang mencoba merekam kehidupan dua sejoli tak beranak dalam sebuah puisi yang dibacanya.Fajar Sopsan,Soto dan Gope menjadi sangat menarik dalam pagelaran ini untuk penonton yang telah menunggu mundurnya pertunjukan hingga 1 jam kartena hujan lebat di desa Banjaranyar dan sekitarnya.Tiga personil group musik humor Sopsan ini mampu menggugah semangat penonton untuk menikmati alur cerita.Mereka berperan sebagai "jongos" atau pembantu juragan kaya raya dan mampu memberikan lagu hiburan untuk juragannya.Pada akhir cerita dua personil kelompok Gethek Aziz dan Buyungpun mampu tetap menjaga intensitas pertunjukkan hingga penonton tidak merasa elelah dan bosan.Edon sang sutradara mampu membaca kapasitas penonton yang sebagian adalah masyarakat awam.

Pagelaran Juragan Lemah Ngablak yang merupakan salah satu bagian dari program dewan Kesenian banyumas ini juga mendapat perhatian dari Bupati banyumas,Ir Ahmad Husein yang hadir di  akhir acara didampingi Kepala Dinporabudpar Banyumas Muntorichin.Keduanya merasa gembira bahwa program pertunjukan kesenian mampu mendekatkan diri dan menghibur masyarakat pedesaan dan diharapkan nantinya mampu menjadi mediator untuk kemajuan seni budaya.

Lebih menarik lagi bahwa pertunjukan inipun mampu menjadi reuni beberapa seniman Banyumas yang malam itu turut hadir seperti Lukman Suryanto,Sugiarto,Andy Merdeka,Djarot c Setyoko dan beberapa seniman lainnya.


Penulis: AFILIA

Editor: ANDY

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX