Budaya

“Rengos” Boyongan Replika Saka Sipanji

Minggu, 11 Februari 2018 13.25

Tiga repilka saka guru Pendopo Sipanji di Bawa dari Banyumas menuju Purwokerto

Suara Purwokerto – Kirab Boyongan Replika Saka Sipanji, dari Pendopo Kecamatan Banyumas ke Purwokerto dilaksanakan Minggu (11/2). Bupati Banyumas Achmad Husein melepas rombongan Prosesi boyongan dari Pendopo Duplikat Sipanji sekitar jam 10 pagi kepada para peraga dan dilanjutkan dengan utusan warga yang terlewati secara estafet dengan berjalan kaki dan sambatan atau rengos.

 

Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Azis Kusumandani mengatakan, Kirab Boyongan Replika Saka Sipanji dengan cara sambatan atau ‘rengos’ merupakan rangkaian Hari Jadi Banyumas yang k2 447. Sebanyak tiga saka diboyong dari Banyumas, dan satu saka (Saka Sipanji) seakan-akan sudah dibawa sebelumnya ke arah timur tidak melewati sungai serayu dan ketemu di Alun-alun Purwokerto dari arah barat.

 

“Untuk rute yang akan dilewati melalui jalur normal yaitu Banyumas, Kalibagor, Sokaraja, Berkoh, Jalan Jenderal Soedirman menuju Pendopo,” terangnya.

 

Menurutnya, konsep tahun ini dilaksanakan seperti tahun lalu yaitu secara estafet dengan berjalan kaki. Masyarakat yang dilewati ikut berpartisipasi dengan cara ikut memikul replika saka sipanji dan perlengkapan lainya.

 

Adapun jarak tempuh yang akan dilalui mencapai 16,4 km dan akan dibagi menjadi 16 etape kecil dan lima etape besar.

 

“Etape kecil pergantian antar desa/ kelurahan dan etape besar pergantian antar kecamatan,” jelasnya.

 

Kirab prosesi terlihat greget, klasik dan gayeng, karena para peraga menggunakan pakaian adat Banyumas

 

“Karena konsep sambatan tadi, setiap etape melibatkan semua unsur masyarakat. Satu saka dipikul oleh empat orang secara bergantian dan akan diikuti dibelakangnya kesenian yang dimiliki oleh masyarakat desa setempat secara estafet,” katanya.

 

Boyongan sipanji dijadwalkan sampai di Pendopo Sipanji Purwokerto Jam 15.00 WIB. Sesuai pesan bupati nantinya setelah dirikan di Purwokerto, sabagai rasa syukur akan diramaikan dengan lengger (nanggap lengger)

 

Parsito

Penulis: Parsito

Editor: Andy

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX