Budaya

Ki Eko Suwaryo Dalam Muda Kondang Nan Andhap Asor

Senin, 17 Juli 2017 09.54

Suara PurwokertoRasanya puas menyaksikan dalang muda asal Kabupaten Kebumen Ki Eko Suwaryo manggung yang disaksikan Bupati Banyumas Pejabat Pemda Banyumas ,tamu ndangan dan pandemen wayang yang memadati pelataran Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Jalan Perintis Kemerdekaan No 75 Purwokerto Kulon .

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk mengambil lakon "Begawan Bima Suci" digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menjadi puncak acara setelah didahului berbagai kegiatan diantaranya pemilihan guru ,pengawa berprestasi dan pameran serta kegiatan lainnya.

Semalam sebelum manggung sempat ngobrol sebentar dan berfoto dengan Ki Eko Suwaryo . Meski sebentar serasa berbincang cukup lama karena kesan pribadinya yang andhap asor lembah manah tutur katanya halus menghormati kepada sesama,

Semua yang hadir dihormtinya dengan membungkukan badan sembari menebarkan senyuman yang memancar dari wajahnya yang ganteng ,memegang wayang Bima berjalan menuju panggung setelah menerima penyerahan wayang Bima dari Bupati Banyumas Ir,Achmad Husein dan Kepala Dinas Pendidikan Banyumas.Drs Purwadi Santoso

Penampilannya sangat baik memainkan lakon Bumi Suci Ki Eko Suwaryo bermain lepas tampil dengan kekuatan dan gayanya sendii tak mengekor menjadi orang lan,Perpaduan olah sabetan,suluk dan antawacana didukung oleh panggung yang megah dengan lampu dan sound sistem berkelas menambah semangernya pagelaran semalam.

Para Nagaya yang rata rata berusia muda tampil apik dan kompak memegang instrumen musik gamelan menyatu mengiringi adegan demi adegan .

Lengkingan suara merdu pesinden yang berjajar rapi disebelah kanan Ki Eko Suwaryo membuat penampilan dalam asa desa Jatiroto Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen membuat pandemen wayang kuit tak beranjak sedikitpun dari arena pagelaran.

Ki Eko Suwaryo ,dalang kelahiran Kebumen 23 Januari 1981 pantas menjadi pilihan dan favorit pandemen wayang di wilayah Kebumen ,Banyumas dan daerah-daerah lainnya oleh karena berhasil memadukan olah ilmu pedalangan,pengalaman dan sikap pribadinya yang tetap rendah hati.

Sikap yang terpuji yang menandakan seorang dalang berhasil menampilkan citra diri dan perannya. Dalang bukan hanya sebagai budayawan belaka (Tontonan) yang menyajikan hiburan diatas panggung,

Namun Dalang adalah sosok penyampai pesan -pesan moral ,nilai nilai spiritual sebuah pesan ajaran budi pekerti yang bersumber dari agama .(Tuntunan)

Seorang dalang tidak hanya sosok yang digandrungi dipuja puja oleh pandemen wayang namun tak kalah hebatnya mampu menampilan sikap perilaku yang menyatu dengan pribadinya.

Dengan berjalannya waktu, pengalaman dari pangung ke panggung dari daerah ke daeran seacara alamiah akan membuat kematangan Ki Eko Suwaryo semakin berkelas dan mumpuni menjadi penerus dalang dalang sebelumnya, seperti mentornya dalang Ki Jono.

Ki Eko Suwaryo dapat dijadikan panutan dalang dalang muda dan remaja dengan tetap membumi menyatu dengan etika,sosial budaya yang tumbuh dan hidup dimasyarakat yang telah ada sejak jaman dahulu kala.

Sangat wajar jika dalang remaja Ki Wahyu Eko Pamungkas yang masih muda belia sangat mengandrungi Ki Eko Suwaryo bahkan dengan iklas dan rela hati membimbingnya menjadi dalang remaja yang mulai kondang di Cilacap ,Banyumas, Kebumen ,Purbalingga.

Nama Ki Eko Suwaryo terselip diantara nama Ki Wahyu Eko Pamungkas yaitu nama "Eko" menjadi simbol pengakuan Ki Wahyu Eko Pamungkas kepada Ki Eko Suwaryo sebagai orang tua, guru,dan sahabat.

Kegemilangan Ki Eko Suwaryo juga berkat dukungan berbagai pihak diantara media eltronika yaitu Radio Radio semakin melambungkan namannya membuat masyarakat pandemen smakin mengenal namanya

Saah satunya radio budaya Radio Raka Purbalingga yang digawangi Kang Jayenk Rakafmpurbalingga yang menyiarkan secara langsung live streaming memberi kesempatan para pandemen wayang yang berhalangan hadir karena kesibukan dan jarak geografis seperti Rama Mudibyo WhsSesepuh /Ketua Dewan Pembina Gerakan Cinta Seni Tradisional Bandung Raya ( Genta Sentramas Baraya ) di Kota Bandung yang tak mungkin hadir di pelataran Kantor Dinas Pendidikan Banyumas .


Catatan :Mulyono Harsosuwito Putra 

              Ketua Institut Studi Pedesaan dan Kawasan



Penulis: Kang Mul

Editor:

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX