Budaya

Ki Dalang Sentel, Guru Dalang Wayang Kulit Gagrag Banyumasan (1)

Kamis, 21 Juli 2016 09.56

Suara PurwokertoKejayaan Wayang Kulit Gagrag Banyumasan sejak tahun 1950 sampa saat ini tak bisa dilepaskan dengan buah tangan dingin seorang "Dalang Sepuh" yang sangat berpengaruh terhadap corak,madzhab,pola ,gaya dalang Gagrak Banyumasan pada masa kini dan generasi berikutnya berkat sentuhan-sentuahan ilmu yang diturunkan dan diberikan "Guru Dalang" Ki Nawan Patmomihardjo asal Desa Karangnangka Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.

Gagrag Bayumasan lebih dekat disebut Gagrag "Pesisiran", salah satu gaya pedalangan yang ada di tanah Jawa yang lebih akrab dikenal dikenal dengan Istilah "Pakeliran". Pakeliran Gagrag Banyumasan sangat berbeda dengan Gagrag Keraton yang melekat pada wayang kulit Gagrag Yogyakarta dan Gagrag Surakarta.

Pakeliran Gagrag Banyumasan dengan corak kerakyatan tumbuh dan berkembang dari hasil eksploarsi sosial kultural masyarakat Banyumas Raya dengan sikapnya yang jujur,lugas apa adanya merakyat, penuh humor,gembira,suka cita, dan mampu bertahan sampai sekarang karena tidak tergantung pada kekuatan penguasa (Keraton) dan sangat dicintai masyarakat sampai saat ini.

Salah satu tokoh Pakeliran Gagrag Banyumasan yang mempunyai andil dalam perkembangan sejarah dan kejayaan berkat jasa pria berbadan gemuk, berwibawa,santun sangat disegani dalang-dalang senior,seangkatannya, seperguruan,murid-muridnya dan generasi sesudahnya yang bernama lengkap Ki Nawan Patmomharjo asal Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.

Ki Nawan Patmomiharjo adalah dalang multitalenta menguasai seni pedalangan,karawitan, seni suara dan penggerak masyarakat pedesaan sangat peduli dengan kondisi sosial kemasyarakatan dengan terjung langsung digarda terdepan menggerakan masyarakat desa baik dengan pikiran, tenaga juga harta bendanya untuk kesejahteraan dan menolong sesama warga di desanya.

Gelar "Guru Dalang Gagrag Banyumasan" disematkan kepadanya oleh karena Ki Nawan Patmomiharjo banyak melahirkan dalang-dalang kondang dan legendaris di wilayah Banyumas.seperti Ki Sugito Purbocarito (Keniten,Kedungbanteng) Ki Sugino Siswocarito (Notog Patikraja), Ki Daulat (Sidaboa, Patikraja). Ki Kusno (Munggangsari Ajibarang), Ki Suwito (Kalisari, Cilongok), dll.

Ki Nawan Partomiharjo dilahirkan di Desa Karangnangka pada tanggal 11 Maret 1911 putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Ki Purwasemita dan Nyi Sidem. Dua saudaranya bernama Kasem dan adik bungsunya bernama Urip yang hilang pada zaman pejajahan kolonial Belanda.

Darah seninya mengalir deras dari ayahandanya Ki Purwasemita seorang budayawan Wayang Kulit yang menguasai seni Ringgirt Purwa yang dimasa usia senjanya menjadi dalang ruwat.diberbagai pelosok desa yang menggelar Ruwatan.

Namanya kecilnya Nawan, kemudian setelah menikah sebagaimana lazimnya tradisi masyarakat Jawa di daerah Banyumas mendapatkan nama tambahan Partomiharjo sebagai tanda telah menjadi orang tua.

Mulai manggung menjadi dalang pada usia masih muda saat berumur 21 tahun sesudah nyantrik(berguru ) seni pedalangan dan karawitan sekian waktu lamanya pada dalang Ki Lukmadi, seorang dalan kondang dan mumpuni asal Desa Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Murid-murid Ki Dalang Lukmadi yang satu angkatatan maupun kakak dan adik seperguruan diantaranya dalang Ki Bongkot,Ki Waryan Kalimanah,Ki Suyud Somagede, Ki Niswan, Keniten Kedungabanteng.

Ki Niswan asal Desa Keniten adalah ayah dalang Ki Sugito Purbocarito adik berguru seni pedalangan Ki Lukmadi, yang berkembang menjadi persaudaraan yang sangat dekat apalagi putranya yang bernama Sugito belajar menuntut ilmu seni pedalangan pada Ki Nawan Patmomiharjo.

Untuk menambah kemampuan ilmu pedalangan Ki Nawan Patmomiharjo berguru lagi pada Ki Dalang Yono seorang dalang kharismatik yang tinggal di Desa Bangsa Kroya, Ki Yono yang dikenal dimasyarakat dengan sebutan "Ki Dalang Situmang dan mendapatkan gelar "Empu Dalang" Wayang Kulit Gagrag Banyumasan.

Ki Dalang Situmang sangat piawi mempunyai kemampuan dalam cara menyanyikan (sulukan) cara berbicara (antawacana) cara menceritakan (janturan), teknik, dan lakon yang sangat berpengaruh dalam perjalanan karir Ki Nawan Patmomiharjo disetiap mangungnya menjadi dalang kesayangan masyarakat di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal dan sekitarnya.

Dalang yang dikenal dan populer dengan panggilan "Dalang Sentel" karena tokoh-tokoh wayang yang diciptakan Ki Nawan Patmomiharjo pada waktu Goro-goro yang biasanya menampilkan Ponokawan Semar, Petruk, Gareng dan Bawor menjadi sajian yang sangat menarik mengundang decak kagum, gelak tawan dan tepuk riuh penggemar wayang kulit yang menyaksikannya.

Kreativitas Ki Nawan Patmomiharjo menciptakan tokoh Sentel,Sarkowi,Santamin, Degel dll patut diacungi jempol pada saat itu.Dengan wayang ciptaannya sendiri adalah bagian inovasi dalam mengajak masyarakat terutama penggemar wayang untuk berinteraksi dengan situasi sosial kemasyarakatan yang terjadi dilikungannya.

Nama-nama tokoh Sentel, Sarkowi, Santamin, Deghel, dll digali dan diambil dari kejadian kehidupan sehari-hari perilaku masyarakat seperti sikap menyebalkan (mendhegel bhs Banyumasan) Sentimen (Santamin), Salah Sangka (Sarkowi) dan Sikap Blaka Sutha, Ksatria, Lembah Manah, Andhap Asor, digambarkan dengan "Senthel".

Diantara tokoh Sentel, Sarkowi, Santamin Deghel tokoh "Senthel" paling digemari dan terfavorit dihati penggemar setia Ki Nawan Patmomihardjo karena penampilan "Senthel" bikin gemas ,menghibur,dengan tingkah lakunya. Nama Sentel akhirnya melekat menjadi "trade mark" Ki Nawan Patmomihardjo dengan panggilan "Dalang Sentel".

Ki Nawan Patmomiharjo dikenal sebagai dalang pakem ,sangat terampil dalam olah sabetan,suluk dan menguasai panggung sehingga penggermarnya merasa terhibur dan mendapatkan pesan-pesan dan ajaran hidup disertai humor yang bernilai budi pekerti ,pendidikan,sejarah,budaya tanpa keluar tatanan seni pedalangan dan cerita wayang kulit yang telah turun menurun sejak jaman dahulu kala.

Penulis: Kang Mul

Editor:

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX