Profil

Sosok Muda Inspiratif Ki Wahyu Eko Saputro Dalang Remaja Otodidak Juara Sabet Nasional

Senin, 19 September 2016 07.43

Suara PurwokertoMemahami bakat dan minat anak bagi orang tua merupakan tugas yang teramat sulit karena orang tua sering kali tak memahami dan mengerti apa yang diinginkan anak tak sejalan dengan keinginannya.

Anak-anak sering kali dijadikan potret masa lalu orang tua baik karena kesuksesan atau kegagalan.Sehingga anak tidak tumbuh secara alamiah menurut minat dan bakat yang telah ada sejak lahir yang diberikan Sang Maha Pencipta.

Ibu Narsiem (53 th) ibunda dalang remaja Ki Wahyu Eko Saputro awalnya tak begitu setuju dengan minat anak bungsunya yang sejak umur 2 tahun mulai akrab dengan wayang,

Kegemaran Ki Wahyu Eko Saputro saat kecil tak bisa dibendung,setiap waktu anak bungsunya selalu mendalang dengan menggunakan benda-benda yang ada disekitar rumahnya.

Seiring dengan bertambahnya waktu Ki Wahyu Eko Saputro yang mempunyai nama asli Wahyu Pamungkas diberi keleluasaan untuk meneruskan kesenangan mendalang .

Anak bungsunya sangat berbeda dengan lima saudaranya, buah hatinya dari pernikahan dengan Samiarja Waslam (56 th), Tak menyangka Wahyu Pamungkas mempunyai bakat yang luar biasa karena tidak ada darah keturunan dalang yang mengalir dari kedua orang tuanya.

Pak Samiarja Waslam hanyalah seorang petani yang tiap hari pergi kesawah atau ke ladang yang menjadi pekerjaan utamanya untuk menopang kehidupan keluarganya,,sementara Ibu Narsiem berdagang.

Keahlian mendalang Ki Wahyu Eko Saputro tumbuh dan berkembang karena bakat alamiah dengan media menonton wayang lewat CD,televisi,menonton pagelaran wayang kulit yang ada di daerah bersama Ibundanya Narsiem .

Ki Wahyu Eko Saputro pertama kali mendalang saat kelas 3 SD dalam acara "Ruwat Bumi" di daerahnya dan mendapat apresiasi dari penggemar wayang karena ketrampilan dalang bocah saat itu sangat memikat dan mengagumkan.

Cita-cita dan keinginannya bila kelak sunatan nanggap dalang Ki Eko Suwaryo disamapikan kepada kedua orang tuanya. Dihati nya dalang Ki Eko Suwaryo adalah dalang paling favorit .

Saat kelas IV SD keinginan dan cita-citanya terkabul karena bertemu dengan KI Eko Suwaryo dirumahnya karena ditanggap oleh Pak Sanmiarja Waslam dan Ibu Narsiem dalam rangka hajatan sunatan Wahyu Eko Saputro.

Sejak itu ,Wahyu Eko Saputro sangat akrab dengan Ki Eko Suwaryo dan sering berkunjung kerumahnya, Hubungan antara Ki Eko Suwaryo dan Ki Wahyu Eko Saputro. sudah seperti saudara kandung sendiri,

Sebagai tanda persahabatan dan kekeluargaan Ki Eko Suwaryo memberi nama Eko Saputro sehingga nama Wahyu Pamungkas dalam Jagad Pedalangan menjadi KI Wahyu Eko Saputro.

Nama Ki Wahyu Eko Saputro melekat sampai hari ini dan menjadi nama kondang dikalangan penggemar wayang kulit di daerah Cilacap ,Banyumas dan daerah sekitarnya.

Remaja kelahiran th 2002 asa Desa Mernek Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap sudah mampu mendalang semalam suntuk,sesuatu yang langka dalam usianya masih sangat muda.

Daerah Kabupaten Cilacap menjadi basis utama manggungnya,akan tetapi beberapa daerah diluar Cilacap pernah disambanginya yaitu Kabupaten Banyumas dan Gombong Kabupaten Kebumen.

Jadwal manggungnya mulai padat untuk bulan Suro menurut Ki Wahyu Eko Saputro dan Ibu Narsiem sudah ada 10-13 tempat nanggap dari berbagai daerah baik eilayah Kabupaten Cilacap sampai daerah Patimuan Jawa Barat.

Ki Wahyu Eko Saputro siswa kelas 7 SMP Diponegoro Sampang juga beruntung mendapat dukungan dan diberi kekeluasaan olek Kepala Sekolah dan guru-gurunya.apabila ada kegiatan mendalang pada pagi hari .

Pak Suwardi ,guru SMP Diponegoro Sampang yang mendampingi Ki Wahyu Eko Saputro saat manggung di RRI Purwokerto menuturkan pihak sekolah sangat bangga dan mendukung penuh bakat dan ketrampilan yang dimiliki anak didiknya,

Karena sebelumnya Ki Wahyu Eko Saputro pernah mendaftar disebuah SMP Negeri namun karena tidak memberi kelonggaran pada kegiatan seni yang dimilikinya ,

Akhirnya memilih SMP Diponegoro Sampang Cilacap tempat menuntu ilmu sesudah menamtakan belajarnya di SDN Mernek ,SMP Diponegoro Sampang merupakan sebuah sekolah dibawah binaan PC LP Ma'arif NU Kabupaten Cilacap.

Prestasi yang telah ditorehkan Ki Wahyu Eko Saputro diantaranya juara ke 7 lomba dalang di Solo yang diikuti kurang lebih 230 peserta,Kemudian menjadi Juara Sabet Nasional di Jakarta pada tahun 2016.

Bakat dan potensi alamiah yang ada dalam diri Ki Wahyu Eko Saputro menjadi kekuatan dalam mendalang dan semakin matang dengan polesan Ki Eko Suwaryo yang menjadi mentornya,

Ketrampilan dalam olah sabet,,olah suara dan olah antawacana yang diampilkan sudah cukup menjadi modal dasar dalam kariernya dimasa yang akan datang.

Penguasaan panggungnya cukup bagus dan mampu mengimbangi para pengiiringnya yakni nayaga dan pesinden yang merupakan satu kesatuan dalam pagelaran wayang kulit.

Apabaila Ki Wahyu Eko Saputro mampu bertahan dan konsisten menjaga penampilannya,terus mengasah jam terbangnya serta mendapat bimbingan mentor senior sekaliber dalang KI Eko Suwaryo Gombong

Bukan tidak mungkin kedepan akan menjadi dalang legendaris sekaliber dalang legendaris asal Cilacap Ki Yono yang menjadi "Maestro" dalang wayang kulit Gagrag Banyumasan.

Ki Wahyu Eko Saputro juga tidak boleh melupakan tugasnya sebagai seorang pelajar untuk tetap tekun belajar menuntut ilmu setinggi-tingginya,

Dengan bekal pendidikan formal yang sepadan maka akan semakin mematangkan perjalanan karirnya untuk mendukung profesi yang ditekuninya,

Ia menjadi aset berharga bagi Kabupaten Cilacap dalam seni wayang kulit dan nasional karena ditangganya masa depan seni budaya nan adi luhung ada dipundaknya..

Penulis: Kang Mul

Editor:

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX