Lingkar Banyumas

IPNU IPPNU Ranting Sambirata Cilongok Tasyakuran Harlah Ke 65

Selasa, 5 Maret 2019 08.44

IPNU IPPNU Ranting Sambirata Cilongok Tasyakuran Harlah Ke 65

Suara Purwokerto - Pemuda-pemudi Desa Sambirata Kecamatan Cilongok yang tergabung dalam IPNU IPPNU memperingati  hari lahir IPNU Ke-65 dan IPPNU Ke-64 Minggu (3/3/2019) di Telaga Kumpe tempat wisata setempat. Meski acara digelar dengan sederhana, namun sarat dengan kesakralan dan khidmad.

Kegiatan yang lebih sering dilakukan di dalam ruangan kali ini sengaja dilakukan diruang terbuka. Puluhan peserta dengan khdmad dan semangat menyanyikan lagu syubanul wathon dan mars IPNU IPPNU sebelum doa dan pemotongan tumpeng.

Semua yang hadir menikmati dengan beribu syukur karena dapat berkumpul dengan rekan dan rekanita semua. Kebersamaan, persatuan dan kesatuan yang terjalin secara kekeluargaan menjadikan kebahagiaan mereka sambil menikmati keindahan sekalian dapat tadabur alam.

Pembina IPNU IPPNU Ranting Sambirata Imam Syahrul mengatakan IPNU IPPNU sebuah organisasi pelajar NU ini sudah berdiri cukup lama. Usia 65 tahun bukanlah umur  yang muda  lagi. Namun semangat IPNU IPPNU pun haruslah di pertahankan oleh generasi muda NU mengingat zaman yang semakin berat. Indonesia khususnya umat islam telah diserang dari segi mana saja.

“Paham-paham, pengaruh, fitnah, radikalisme untuk memecah belah bangsa, adu domba telah menjadikan generasi muda kebingungan, kagetan, salah paham, mudah terpengaruh, tak percaya bahkan enggan untuk memperdalam ilmu agama khususnya ahlussunah waljamaah an nahdiyah,” katanya

Menurutnya perjuangan IPNU IPPNU Ranting Sambirata sendiri pun cukup berat. Sudah banyak rintangan dan ujian dilalui, namun IPNU IPPNU tetap bertahan dan tetap berdiri sampai saat ini karena IPNU IPPNU adalah amanat mengingat kembali awal terbentuknya organisasi ini.

“IPNU IPPNU harus tetap ada di Sambirata dan harus mampu bersaing dan unggul. Banser dan Ansor akan selalu membantu dan membackup semua kegiatan. Agar tetap unggul maka kita harus fokus mencari dan melahirkan kader IPNU IPPNU sebaik dan sebanyak mungkin," lanjutnya.

Pada kesempatan ini juga diperkenalkan Pengurus Ranting Sambirata. Sebelum sarasehan, pembacaan Sholawat Asyghil mengumandang membuat semangat kader-kader muda NU itu terus berkobar

“Dengan membaca Shalawat Asyghil yang merupakan sebuah doa agar orang yang dzalim akan disibukkan dengan yang dzalim pula, sedangkan kita diselamatkan dari orang-orang dzalim dan diselamatkan dari fitnah dan hoaks yang terjadi. Jadi tantangan semakin besar dan perlu proteksi baik secara dhohir dan batin,” pesan Pembina



Penulis: Nur Fadilah

Editor: Andy Ist Merdeka

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX