Selasa, 27 November 2018 13.40
Dr. Ani Widosari, M.Pd nomor dua dari kiri bersama peserta
Bupati Banyumas Ir Achmad Husein saat menjadi keynot speaker mengatakan guru dituntut terus meningkatkan profesionalismenya untuk menjadikan peserta didik memiliki empat pilar belajar, yaitu keterampilan dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dalam pengembangan jati diri, keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis.
“Sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan, guru harus bisa mengimplementasi kan “14 prinsip pembelajaran” yang menjadi fokus pembelajaran kurikulum 2013, yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran, termasuk di dalamnya yang bermuara pada pengembangan siswa berpikir kreatif dan inovatif, tetapi sesuai dengan kaidah ke-Indonesia-an,” katanya
Bupati menambahkan dalam suatu pembelajaran seorang guru harus memiliki suatu strategi, metode atau model dan teknik, agar materi atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat diserap dan dipahami oleh siswanya. Misalnya dalam penggunaan model diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Melalui pembaharuan strategi, metode atau model dan teknik pembelajaran, diharapkan bisa meningkatkan kualitas peserta didik dan hasil belajar yang optimal.
“Saya mempunyai pengalaman pribadi, yang kurang baik dimana saya pernah tinggal kelas dan berpindah-pindah sekolah SD sampai empat kali karena kurang pintar. Tetapi karena mendapat guru yang tepat dan mendapat didikan yang berbeda dengan sebelumnya , saya lulus terbaik kedua. Itu karena guru saya mempunyai metode khusus,” jelasnyaBupati memberikan apresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih atas hadirnya model pembelajaran dialog, scientific edutainment (dise) Pedoman Pembelajaran Menulis Cerita Pengalaman Bagi Siswa Sekolah Dasar.
Pengarang buku Dr. Ani Widosari, M.Pd mengatakan Buku Dise merupakan salah satu temuan model pembelajaran menulis cerita pengalaman bagi siswa SD, Dise merupakan akronim dari Dialog, Scientific, edutaiment yang sekarang sedang digalakan. Launching ini merupakan promosi bagi guru karena saat ini guru mengalami kesulitan ketika mengajar pembelajaran menulis, hasilnya juga terlihat siswa mengalami kesulitan karena hasil tidak terarah.
“Buku ini juga ada hal baru, dimana dibutuhkan kata kunci dan peta konsep yang dibutuhkan guru ketika melakukan pembelajaran, sehingga memudahkan guru dalam menerapkan pembelajaran menulis pengalaman lebih menarik dan menyenangkan,” jelasnya
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Drs Sutikno, M.Pd mengatakan Buku Dise merupakan pedoman pembekajaran menulis cerita pengalaman bagi Siswa SD. Model Dise merupakan salah satu pengembangan model pembelajaran menulis yang mudah digunakan guru dan dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
“Buku ini memberi motivasi dan inspirasi untuk terus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,” kata Tikno
Parsito
Penulis: Parsito
Editor: Andy Ist Merdeka
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX