Selasa, 6 November 2018 14.45
SDN Panembangan Juara Lomba Sekolah Sehat Tingkat Propinsi
Suara Purwokerto -Prestasi
membanggakan berhasil diukir oleh SD Negeri Panembangan Kecamatan Cilongok
Kabupaten Banyumas. Meski sekolah tersebut berada jauh dari kota, bahkan
terletak di lereng Gunung Slamet warga sekolah dapat mewujudkan pola hidup
bersih dan sehat dilingkungan sekolah. Mereka berhasil menyabet juara pertama
dalam lomba sekolah sehat di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sehingga, sekolah
yang dipimpin oleh Poppy Andhi Utami S.Pd itu berhak mewakili Provinsi Jawa
Tengah maju lomba yang sama di tingkat nasional.
Kepala SDN
Penembangan Poppy Andhi Utami S.Pd mengaku menjadi juara dalam lomba bukanlah
tujuan utama. Menurutnya dimana dirinya berada, ingin membuat sekolah menjadi
nyaman, indah, bersih dan lingkungannya kondusif untuk proses belajar-mengajar
anak-anak.
“Yang lebih
penting adalah pembentukan karakter anak, agar memiliki gaya hidup bersih,
sehat dan cinta lingkungan.Saya ingin meluluskan anak-anak yang tidak hanya
bagus dalam akademik, tetapi juga yang berkualitas dan berkarakter,” katanya
Selasa (6/11).
Pihaknya
saat ini terus mempertahankan apa yang sudah bagus dan terus mempersiapkan
untuk maju di tingkat nasional.
“Kami menilai bahwa
adanya Lomba Sekolah Sehat mendorong masyarakat untuk berusaha mewujudkan
sekolah yang sehat, dan membangun kebiasaan untuk berperilaku sehat di
lingkungan sekolah. Hal ini perlu terus dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak
bangsa dari berbagai ancaman penyakit,” tambahnya
Sementara itu Guru Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan Dimyati, S.Pd menjelaskan bahwa bukanlah hal yang mudah merubah
kebiasaan siswa berpola hidup bersih dan sehat termasuk membuang sampah pada
tempatnya.
“Upaya itu memerlukan waktu lima tahun
lebih, agar para siswa menghargai lingkungan terutama dalam hal membuang sampah
pada tempatnya, dapat memilah sampah organik, an organik dan sampah berbahaya”
katanya.
Dimyati mengatakan kebiasaan tersebut
sudah dicontohkan oleh Kepala sekolah, para guru dan penjaga untuk merubah
kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan peduli dengan keindahan lingkungan.
Awalnya setiap mau pelajaran ada waktu 10-15 menit untuk melihat lingkungan,
apabila ada sampah untuk dimasukan di tempat sampah ataumelihat rumput di pot
untuk segera mencabuti.
“Semula mereka terlihat keberatan, namun
setelah kebiasaan itu sudah membudaya, maka apabila ada warga sekolah yang
terlihat mebuang sampah sembarangan akan diingatkan oleh siswa, karena mereka
telah merasakan manfaat kebersihan dan keindahan,” tambahnya.
Dimyati menambahkan bahwa tanaman yang
ada disekolahnya 80 persen merupakan tanaman siswanya. Karena ada kebiasaan
siswa menanam dan merawat tananam disekolah, termasuk membuat taman taman agar
mereka memunyai tanggung jawab memelihara.
Gilang dan Agung Siswa kelas 5 mengaku senang
dan bersyukur bahwa sekolahnya bisa menjadi juara sekolah sehat tingkat
propinsi. Dia mengaku ikut andil dalam menjaga kebersihan dengan
memilah-milahkan sampah organik dan an organik juga ikut menanam pohon di
sekolahnya.
Parsito
Penulis: Parsito
Editor: Andy Ist Merdeka
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX