Lingkar Banyumas

Laskar Macan Banyumas Masuk Training Centre

Senin, 17 September 2018 21.23

Laskar Macan Banyumas Masuk Training Centre

Suara Purwokerto - Setelah  menjalani pemusatan latihan mandiri selama 3 bulan (Januari-April), kemudian latihan desentralisasi selama 4 bulan (Mei-September), mulai hari ini (17/9) atlet Laskar Macan Banyumas memasuki masa training center (TC) sentralisasi. Mereka akan mengikuti TC sampai pemberangkatan ke ajang Porprov 17 Oktober mendatang.

Untukmenambah semangat dan daya juang, KONI dengan persetujuan Bupati mengubah ikon Tim Porprov Banyumas, tidak lagi Laskar Bawor tetapi Laskar Macan Banyumas.

MenurutKetua Umum KONI Banyumas Bambang Setiawan mengatakan, TC dilaksanakan untuk penggemblengan Tim Laskar Macan Banyumas agar lebih intensif dengan cara latihan sebanyak tiga hingga empat kali perhari. Pada TC atlet dan pelatih memfokuskan dan menajamkan, bagaimana meraih medali emas.

"Untuk TC mandiri latihan enam-tujuh kali sepekan, untuk desentralisasi 10-12 kali/pekan. TC sentralisasi akan dijalankan sampai 17 Oktober, menjelang berangkat untuk berlaga dalam kejuaraan Porprov 2018 di Surakarta mendatang," kata Bambang

Takhanya itu, dalam TC ini mereka juga akan mendapat pembinaan mental. Program TC sentralisasi tersebut diawali dengan pembinaan jiwa korsa pada semua atlet Laskar Macan Banyumas.

"Agenda ini sendiri digelar selama dua hari, yaitu hari Senin dan Selasa pagi sampai selesai. Setelah itu para Atlet masuk penginapan di Hotel Meotel Rabu siang (19/9). Dalam program TC ini Atlit yang diinapkan di Hotel di Purwokerto sebanyak 226 orang, dari 20 cabang olah raga," tambah Bambang

Diluar itu, 165 atlet (20 cabang) juga mengikuti TC, yang 113 atlet (17 cabang) di Kabupaten Banyumas, 52 atlet (tujuh cabang) di berbagai kota, antara lain Semarang, Jakarta, dan Solo.

Diakhir TC akan ada pelepasan kontingen oleh Bupati. 

''Kitajaga betul agar konsentrasi tinggi, tiada gangguan apa pun dari mana pun, sehingga kualitas terjaga dan siap memenangi tiap pertandingan.'' ujar Ketua Umum Koni.

Mengenaivolume latihan, Bambang menambahkan akan dilakukan tiga kali sehari angka minimal. Kalau mungkin, bisa empat kali. Untuk menunjang itu, sepanjang memungkinkan, sarana dan prasarana akan dipenuhi.

"Cabang tinju, misalnya, akan dibuatkan sansak di hotel, agar saat tak ada kegiatan lain atlet bisa latihan. Konsekuensi dari itu semua, asupan gizi harus diberikan secara cukup. Pemberiannya tidak sama, sesuai permintaan pelatih," tambahnya

KONI juga berpegang pada indeks harga yang ada, pada intinya kualitas dan kuantitas makan, mental dan kondisi fisik atlet harus terjaga. 

Parsito

Penulis: Parsito

Editor: Andy Ist Merdeka

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX